Bab 44. Pria Misterius | Jembatan Penyatu

2106 Kata

Khalid tidak mengerti kenapa hatinya tiba-tiba gelisah saat mengetahui bahwa ada pria yang tidak dikenal mengirim parsel makanan untuk Ayesha. Terlebih Ayesha sendiri memberitahu kalau beberapa hari terakhir, tetangga melihat seorang pria berulang kali mendatangi toko bunga Ayesha di jam pagi menjelang siang. Takdir ada dalam genggaman-Nya. Namun, sebagai manusia biasa, sikap hati-hati perlu ditanamkan dalam diri sekaligus meminta perlindungan kepada sang Pemilik bumi. “Apa tidak sebaiknya kita bersama aja?” Ayesha menoleh ke belakang. “Maksud, Ustadz?” Khalid melihat ke arah luar sambil menjawab, “Kita harus ke kantor dinas pagi ini, Sha.” “Pagi ini, sekarang?” “Kalau kau tidak keberatan, kita ke kantor dinas sekarang.” Dia tersenyum tipis sambil menggelengkan kepala. “Kenapa tadi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN