Khalid tidak mengerti kenapa hatinya tiba-tiba gelisah saat mengetahui bahwa ada pria yang tidak dikenal mengirim parsel makanan untuk Ayesha. Terlebih Ayesha sendiri memberitahu kalau beberapa hari terakhir, tetangga melihat seorang pria berulang kali mendatangi toko bunga Ayesha di jam pagi menjelang siang. Takdir ada dalam genggaman-Nya. Namun, sebagai manusia biasa, sikap hati-hati perlu ditanamkan dalam diri sekaligus meminta perlindungan kepada sang Pemilik bumi. “Apa tidak sebaiknya kita bersama aja?” Ayesha menoleh ke belakang. “Maksud, Ustadz?” Khalid melihat ke arah luar sambil menjawab, “Kita harus ke kantor dinas pagi ini, Sha.” “Pagi ini, sekarang?” “Kalau kau tidak keberatan, kita ke kantor dinas sekarang.” Dia tersenyum tipis sambil menggelengkan kepala. “Kenapa tadi