*** Hari belum terlalu sore, tapi hari ini dia berniat pulang lebih awal karena ingin menyiapkan bahan makanan untuk besok. Ayesha berencana membagi makanan untuk anak-anak di Madrasah sekaligus membahagiakan hati mereka dengan mawar putih seperti biasanya. “Buat apa ya? Serabi aja kali ya … yang bisa dibungkus rapi. Buat berapa banyak jadinya. Dua ratus?” gumamnya sambil menyapu halaman. Pusing memikirkan makanan untuk besok, matanya menangkap sebuah mobil mewah mendekati toko bunganya. “Ya Allah … ngapain lagi sih dia datang ke sini. Apa gak capek apa asik-asik ketemu aku terus deh …,” gerutunya lalu memalingkan wajah dari sana dan berpura-pura tidak tahu kalau ada yang berkunjung. Langkah kaki pria itu semakin dekat, semakin membuatnya kesal. Ia mengucapkan istighfar berulang kali