“Ah, Ayesha … a-aku berniat baik …,” gagapnya sambil menggaruk tengkuk sambil memperhatikan sekitar mereka. Belum sempat membalas ucapan Khalid, bel berbunyi pertanda jam pelajaran telah usai. Waktunya istirahat bagi semua murid. Sebagian murid menyadari kedatangan Ayesha lantas memanggilnya. Perasaan yang sempat kesal mendadak berubah sebab beberapa orang anak berlari menghampirinya. Ayesha meninggalkan Khalid seorang diri di sana. Lebih baik ia melupakan kejadian ini dan menganggap dirinya tidak pernah masuk ke ruangan panas itu. Setiap kali masuk ke sana, pasti ada saja ucapan Khalid yang menyinggung perasaannya. … Ayesha fokus membahagiakan anak-anak, membagi makanan untuk setiap orang sekaligus bunga mawar bagi anak-anak yang bisa menjawab pertanyaannya. Tentu saja pertanyaan sepu