Khalid membantu Ayesha menyusun bunga di jok mobil. Selama satu harian dia berkomunikasi dengan wanita ini. Bila berada di lingkungan Madrasah, Khalid mengakui sulit akrab dengan Ayesha. Meski tahu itu adalah syarat sejak awal, sebelum Ayesha menerima tawarannya mengajar kembali. Tanpa diminta, Allah memberikan kemudahan bagi Khalid untuk memahami isi hatinya sendiri. Dia menganggap dirinya telah bersalah karena menjauhi Ayesha dengan dalih tak ingin merusak kehormatan wanita Muslimah itu serta ingin menjaga pandangan. Kenyataan justru berkata lain, dirinya bersikap seperti biasa ketika berbicara dengan Ayesha, tetapi ia tetap menjaga batasan untuk tidak menggodanya. “Sampai Ustadz balik dari Masjid, aku belum siap merangkai bunga. Bakalan pulang malam beneran ini,” ucap Ayesha sambil me