Suasana hati Ayesha rusak seketika. Ia juga tidak tahu mengapa mudah baginya tersulut emosi saat Khalid berkata akan memberikannya sepeda motor agar aksesnya ke Madrasah menjadi mudah. Ayesha merasa Khalid sedang mengasihani dirinya. Sejak pagi itu, Ayesha tidak mau lagi membalas pesan Khalid terlebih menerima panggilannya. Meski berhubungan dengan pesanan bunga sang Umi, ia tetap tidak mau membalas pesannya. Khalid tidak menyerah dan berusaha membujuk Ayesha dengan sering berkunjung ke toko bunganya. Tidak peduli jika Ayesha melayaninya tanpa bersuara, sebab Khalid ingin membayar perasaan bersalahnya dengan membawa Ayesha kembali mengajar di Madrasah mereka. Sikap aneh Khalid selama beberapa hari terakhir ternyata tidak luput dari perhatian keluarga. Mereka lantas mencari tahu mengenai