Khalid berada di sana sambil membenarkan salah satu roda sepeda Aisyah yang hampir terlepas. Bersama Umi dan Ukhtinya, ia di sana menemani Ayesha merapikan tangkai-tangkai bunga Lily. “Halaty, Aisyah boleh tidak ke toko bunga Halaty? Aisyah mau bantu Halaty jualan bunga biar laris manis.” Ayesha dan yang lainnya mengulum senyum, mendengarkan kalimat yang sama terlontar dari bibir gadis mungil berusia 5 tahun. “Memangnya Aisyah yakin mau bantu Halaty jualan? Nanti capek loh.” Zainab menyahut sambil menyatukan beberapa tangkai bunga Lily yang sudah selesai. “Yakin, Uma. Memangnya Uma gak percaya kalau Aisyah bisa bantu Halaty? Aisyah udah belajar kok caranya milih bunga yang bagus. Dia harus yang seperti ini. Mahkotanya cantik, besar, dan …,” ucapnya menghentikan kalimat sambil menghirup