Ayesha terkejut mendengar ketukan pintu rumah. Tanpa melepas mukenah yang tengah dipakai, ia bergegas menuju ruang tamu untuk membuka pintu. “Assalamu’alaikum, Dek?” “Wa’alaikumussalam. Iya, Bang. Sebentar.” Ia membuka pintu dengan segera dan mendapati wajah sang suami terlihat kesal. Ayesha merasa kalau dia lama membuka pintu rumah. “Maaf, Bang. Tadi Adek melamun.” “Hmm ….” Khalid berlalu menuju dapur tanpa mempedulikannya lagi. Hati Ayesha nyeri seketika. Namun, ia berusaha menahan diri dan bersabar. Mungkin ada sesuatu yang menyebabkan suaminya merasa kesal. Sebisa mungkin dia memahami hakikat pernikahan dan kewajiban untuk saling memahami satu sama lain. Ia bergegas mengambil segelas air mineral sambil melihat sang suami masih berada di kamar mandi. Mungkin masih mencuci kaki ata