“Jaga sikap Anda, Pak,” tegas Khalid sambil tersenyum. Dia mendorong tubuh pria yang sama besar dengan tubuhnya. “Ah, maaf.” Pria itu tersenyum dan memperhatikan wanita berpakaian tertutup. Khalid menjadi penghalang agar Ayesha tetap aman. “Bisa, Dek?” “Bisa, Bang.” Ayesha berdiri sambil menurunkan pandangan. Dia menyembunyikan kedua tangan dibalik hijab panjang. “Maaf, saya tidak sengaja, Mbak.” “Ya, gak apa-apa. Saya juga salah tidak lihat jalan. Permisi.” Ayesha mengangguk tanpa berniat melihat pria itu. Khalid tersenyum ke arahnya. “Permisi.” “Iya, Pak. Maaf sekali lagi sudah menubruk istri Anda sampai terjatuh.” Pernyataan yang pasti masih terdengar di telinga Ayesha. Tidak ada jalan lain selain dirinya menjawab cepat. “Oke, semua baik-baik saja. Permisi.” Ayesha menjadi malu