“Allahu Akbar, sama calon istri sendiri Abang bisa lupa?” tanyanya dengan mata memicing. Pertanyaan Ayesha seakan sangat tahu dan meyakinkan. Namun, tentu saja Khalid bingung karena dia memang belum berniat mengkhitbah seorang wanita sebab yang ingin dikhitbah saja masih bersikap galak sewaktu-waktu terhadapnya. “Apa Abang ada bilang kalau sudah punya calon istri?” Khalid berusaha mengingat kalimat yang pernah ia ucap dari bibirnya sendiri. “Ya Allah, jangan biarkan aku melupakan aibku sendiri,” batinnya meminta bantuan dari sang Maha Penyayang. Ayesha malas kalau sudah begini. Masa iya dia salah persepsi atas ucapan Khalid waktu lalu. Sebenarnya yang dimaksud Ustadz ini, wanita lain atau dia, pikirnya bertanya-tanya. Kalau wanita lain, tentu saja Ayesha mau menjaga hati dan perasaannya