Aditya merebahkan dirinya. Belum sempat ia mengistirahatkan badannya. Ponselnya berbunyi disana. Aditya : [Hallo silvi... Ada apa dek?] Silvi : [Ha...hallo kak... Kak... Papa masuk rumah sakit... Serangan jantung.. Kakak kesini ya...] Daaarrr... Seperti ada petir sore hari itu, telfon yang ia genggam jatuh mendengar kabar bahwa Ferlandio masuk rumah sakit. Adit memang selalu berselisih paham dengan Ferlandio,namun jika tak ada bantuan Ferlandio pun mungkin dia sudah dipenjara akibat ulah nya di masa lalu. Ferlandio selalu mengusahakan apapun untuk Aditya sekalipun mereka sering terlibat pertengkaran hebat dan dirinya selalu membangkang ucapan sanga ayah. Ia segera meluncur ke rumah sakit. Ia mengabaikan pertanyaan dari pembantunya karena fokusnya adalah ke kondisi Ferlandio Ia melaju