"Raisha!" Harris segera memanggil nama istrinya saat panggilan telponnya tersambung. "Ya, Pak Harris." Itu bukan suara Raisha, tapi suara seorang lelaki yang Harris yakin pasti debt collector. "Kalian sudah melakukan tindakan kriminal! Di mana kalian?" "Tenang, Pak. Kami hanya memberikan sedikit pewarna wajah pada Bu Raisha." "b*****h! Tidakkah kalian berpikir dia perempuan? Kalian seharusnya tidak bisa bertindak kasar pada perempuan." "Ah, pemikiran yang sangat sopan, Pak Harris. Awalnya, kami juga berpendapat seperti Pak Harris, tapi Bu Raisha, benar-benar tidak bisa diajak bicara baik-baik. Beliau memaki kami dan menyerang kami lebih dulu, juga, menolak membayar hutang yang memang menjadi kewajiban beliau. Perlu Pak Harris ketahui, kami datang menemui Bu Raisha dengan damai. K