"Jadi kita sepakat, pelunasan hutang akan dibayarkan besok ya?" Lelaki bernama Riezal berkata pada Harris. Riezal, Harris dan Raisha akhirnya sepakat untuk tidak memperpanjang masalah ini dan mengakhirinya dengan melunasi apa yang menjadi kewajiban Raisha, yang secara tidak langsung pada akhirnya melibatkan Harris. Harris menghela napas menanggapi ucapan Riezal, tidak ada yang bisa dilakukannya selain menyetujui poin-poin yang telah ditulis di atas kertas. "Silahkan tanda tangan!" Riezal menyorongkan pulpen ke hadapan Harris dan Raisha. Dengan enggan, Harris mengambil pulpen dan menandatangani berkas itu. Ada rasa jengkel, marah dan tidak terima, namun dia tidak berdaya. Jika masalah hutang piutang ini semakin melebar hingga sampai ke pihak kepolisian, bukan tidak mungkin akan membawa