Pagi-pagi, Harris sudah bangun, sejak semalam dia agak sulit tidur, memikirkan proses gugatan cerai yang akan dia layangkan. Sesuai rencana, hari ini, dia akan berpura-pura ke kantor dan setelah Raisha berangkat ke kantor, dia akan pulang, dan mencari surat nikah, sebagai salah satu syarat dokumen yang diperlukan untuk gugatan perceraian. Hanya hal sepele begitu saja, Harris merasa begitu gugup. Berbagai pikiran mampir di benaknya, bagaimana jika, surat nikah itu tidak disimpan di rumah ini? Bagaimana jika dia tidak bisa menemukannya? Apakah bisa menggugat cerai tanpa adanya dokumen yang diperlukan? Ah, rasanya, kepala Harris pening memikirkan itu semua. Harris bersiap-siap seperti biasa, agar Raisha sama sekali tidak curiga terhadap apa pun rencananya. Apa yang diharapkan Harris berjala