Kisah Gagal Taaruf

1234 Kata
Pasar. Di dekat rumahnya sebenarnya ada pasar. Tapi ia sangat menghindari pasar itu. Kenapa? Karena banyak orang yang mengenalnya di sana. Ia malas ditanya pertanyaan yang sama berkali-kali. Pertanyaan apalagi kalau bukan.....kapan nikah? Ia malas menjawabnya. Karena paati berkali-kali ia harus menjawabnya kan? Jadi ia berangkat ke pasar yang agak jauh untuk membeli bahan-bahan dapur dan apa yang hendak ia masak hari ini. Usai membeli yang segar-segar, ia melihat ubu cilembu. Berhubung sudah lama tak memakan ubi, ia akhirnya bergegas ke sana tapi malah tak sengaja menyenggol ibu-ibu. Ia langsung membungkuk untuk meminta maaf. Begitu berdiri, mereka malah saling bersitatap. "Maaf, tante," ucapnya sekali lagi. Tentu saja ia mengenal perempuan itu yang wajahnya langsung berubah tak ramah. Masih sama saat Khayra tak sengaja mengenalnya. Bagaimana ia bisa mengenalnya? Satu tahun setelah lulus sarjana, ia pernah mengikuti tes CPNS. Kuota penerimaan untuk posisinya waktu itu adalah 2 orang. Tentu saja Khayra lolos hingga tes terakhir. Lalu kenapa ia tak bekerja di sana? Ditahunnya, setelah tes terakhir bahkan pengumuman kelulusan, tahu-tahu terjadi banyak pembatalan kelulusan karena ada yang melakukan kecurangan. Kecurangan seperti apa? Manipulasi jawaban yang bisa dilakukan hacker jarak jauh. Hacker yang jasanya bisa dibayar dan dapat melakukan manipulasi jawabannya berdasarkan nomor peserta. Itu hal yang sangat mudah dilakukan oleh hacker profesional sehingga bayarannya sampai ratisan juta. Namun keganjilan hasil ujian itu akhirnya memang akhirnya ketahuan berkat tim intel Regan. Sejak tahun itu, pemerintah memang menggunakan jasanya untuk mengecek itu. Lalu apa hubungannya dengan ibu di depannya yang wajahnya tak suka melihatnya ini? Anak ibu ini adalah salah satu saingan Khayra kala itu. Berhasil menempati posisi pertama setelah ujian akhir. Sementara Khayra berada di posisi kedua. Jejak kecurangan yang dilakukan hacker bisa dengan mudah terdeteksi tim intel Regan. Ya, anak ibu ini curang sehingga kelulusannya menjadi tidak sah. Bahkan didiskualifikasi dari tes CPNS pada tahun-tahun berikutnya. Namun, yang ketahuan melakukan kecurangan tak semuanya menjadi tidak sah. Nyatanya ada beberapa oknum dinas yang bisa dibayar untuk melakukan manipulasi laporan hasil tes pada pemerintah pusat. Karena begitu banyak laporan kan tak mungkin dicek satu per satu ya? Namun memang sistem bisa mengunci jumlah yang lolos pada formasi tersebut ada berapa orang. Sialnya, yang tertulis di dalam laporan itu hanya jumlah orang yang lulus pada setiap formasi. Tidak mencantumkan nama dan data lainnya. Benar-benar hanya jumlah orang pada setiap formasi sehingga ini lah yang dicurangi. Bagaimana mencuranginya jika pada sistem akan langsung secara otomatis menulis satu orang yang lolos pada formasi yang dilamar Khayra? Bisa. Banyak yang menyogok orang dalam untuk menggantikan orang yang lolos itu setelah masuk ke tahap proses verifikasi untuk mendapatkan nomor induk pegawai. Ada yang sampai mengubah nama yang lolos dengan menjadikannya tidak lolos. Itu bagi mereka yang verifikasi pengumuman kelulusannya baru keluar setelah laporan ks pusat. Sementara pada instansi Khayra waktu itu terlanjur mengeluarkan hasilnya lebih dulu bersamaan dengan laporan ke pusat sehingga memang tak bisa dicurangi lewat orang dalam. Namun masih bisa dicurangi dengan mengimingi uang pada orang yang lolos untuk bertukar tempat. Itu bisa dilakukan. Dan itu lah yang dilakukan oleh ibu di depannya ini. Sampai bersujud di hadapan Khayra waktu itu karena kelulusan anaknya digagalkan tapi masih bisa menjadi PNS dengan cara itu. Sebab data Khayra masih bisa ditukar selagi belum mendapatkan nomor induk pegawai. Apakah Khayra merelakan posisinya kala itu? Tentu tidak. Ia menolak meski ditawari uang 500 ratus juta. Penolakannya berbuah sakit hati pada si ibu yang ternyata adalah ibu kandung dari cowok yang sedang bertaaruf dengannya. Makanya taarufnya gagal. Lalu CPNS-nya? Ia diintimidasi oleh orang dalam untuk mundur. Walau ia tak takut sih. Ia sempat melapor hal itu pada kantor kecurangan bersama banyak orang lainnya yang juga mengalami hal yang sama sepertinya. Namun yang didapat justru ketidakadilan. Salah aatu pejabat yang berwenang mem-blacklist mereka. Tentu juga menggagalkan kelulusannya. Dan yang akhirnya menggantikan posisi Khayra di instansi itu sudah jelas anak dari ibu ini kan? Ya. Bahkan pernah kok beberapa kali bertemu Khayra dan perempuan itu tak pernah berani menatapnya. Hingga kini, kecurangan dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh si pejabat itu masih berhasil ditutupi. Bahkan para jurnalis juga kesulitan mengatasinya. Makanya Regan pernah bilang juga, pemerintah membayarnya hanya untuk imej. Nyatanya tetap dicurangi kan? Khayra pernah kok menyindir anak perempuan ibu ini disaat tak sengaja bertemu dengannya. Apa katanya? "Bagaimana rasanya makan uang haram?" Khayra bisa kejam kalau ia mau. Ia juga manusia. Pasti marah dengan ketidakadilan itu kan? Hanya karena tak punya uang untuk menyogokz ia disingkirkan padahal berbuat jujur. Ya namanya juga dunia sih. Kalau ingin melihat keadilan ya mati dulu. Akan tahu keadilan seperti apa yang ada. Karena semua dibayar berdasarkan amal perbuatan dan tak akan ada satu pun yang terlewat. Ibu ini membuang muka. Khayra? Ya berjalan saja. Alihkan tatapan dari pada meladeni orang semacam ini. Menurutnya, ibu ini tak tahu malu sih. Bahkan hingga sekarang. Ia masih ingat bagaimana ibu ini membanggakan anaknya yang PNS. Bangga karena masuk lewat jalur curang? Sepertinya memang begitu. Meski pada akhirnya cowok itu yang memutuskan untuk menghentikan taaruf dengannya, dengan alasan tidak cocok. Padahal ia tahu kok oenyebabnya. Ibu ini kan? Temannya yang mengenalkannya pada cowok itu bercerita kalau ibu ini tidak suka dan tidak mau merestui kalau menikah dengannya. Ah kalau pun cowok itu tetap ingin lanjut dengannya, ia juga ogah kok. Ia mana mau punya mertua seperti ini? Yang sudah berbuat salah tapi tetap saja begitu sombong, memangnya ia mau kakau anaknya mewarisi sifat calon mertuanya yang seperti itu? Ogah sekali. Abaikan, Khayra. Kamu harusnya berterima kasih karena dengan cara itu, Allah membuatmu tak jadi menikah dengan anaknya. Ia membeli ubi cilembu. "Makasih, bu." Ia mengambil kembaliannya. Baru berjalan sedikit, ia tak sengaja berpapasan dengan seorang lelaki. Ya anak si ibu tadi. Lelaki itu kaget. "Oh, maaf." Ia hanya mengangguk. Khayra memilih berjalan ke samping dan tak ingin menghalanginya. Lelaki tadi justru membalik badan melihat punggungnya yang menjauh. Ia sering kok melihat Khayra. Hingga kini ia juga belum kunjung menikah. Alasannya sama. Tak ada satu pun perempuan yang direstui ibunya hingga kini. Ada saja yang membuat ibunya tidak srek. Lalu apa alasan kebohongan yang ibunya bilang soal Khayra padanya? "Anak itu matre. Ibu pernah gak sengaja bermasalah dengannya dan dia minta ganti rugi gak masuk akal." Ketika ia bertanya urusan apa itu, ibunya tak mau menceritakannya. Iya lah. Kan itu memang kebohongan. Ia takut anaknya tahu tentang apa yang ia minta kepada Khayra. Makanya ia tak mau Khayra menjadi menantunya. Sebenarnya dibalik wajah sombong yang tak sudi menatao Khayra tadi, terselip rasa malu yang begitu besar untuk bertemu dengan Khayra lagi. Namun ia sengaja memasang wajah itu. Dan anak lelakinya itu, sebenarnya sudah tahu kok apa yang dilakukan ibunya. Tentu ada rasa kecewa. Tapi ia tetap patuh. Tak mau ibunya malu juga, ia membatalkan taaruf dengan Khayra kala itu. Padahal ia sudah berencana untuk melamarnya. Namun dari pada menjadi masalah dimasa mendatang, ia merelakan semuanya. Hasilnya? Nyatanya memang ibunya yang bersalah. Semua perempuan yang ia kenalkan adalah perempuan yang baik-baik. Tapi semuanya ditolak dengan alasan kepribadian dan tingkah laku yang menurut ibunya buruk. Padahal itu semua hanya kebohongan. Ia belum siap anaknya menikah. Belum ingin anaknya mencintai perempuan lain. Itu alasan terkuat sehingga anak lelakinya tak mencari perempuan lain lagi. Namun ketika melihat Khayra hari ini, rasa itu muncul lagi. Khayra mengendarai motornya menuju ke rumah. Ia membawa banyak belanjaan karena ingin sekalian membuat kue. Ia berfokus pada hal itu. Lupakan soal itu, Khayra. Dia bahkan tak menjadi bagian dari masa lalunya kok. @@@
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN