fakta yang lainnya

827 Kata
5 menit Ayu keluar dari ruangannya, Dokter Arya di kagetkan dengan kedatangan Safira. Tidak, bukan kedatangan wanita itu yang membuat Dokter Arya kaget. Safira keponakannya selalu datang mengunjunginya. Itu sudah biasa. Tapi, perlakuan Safira yang tiba-tiba menampar, dan memukul-mukul d**a Mahesa membuat Dokter Arya maupun Mahesa terkejut. Dan Dokter Arya merasa pantas Mahesa mendapatkan tamparan dari Safira bahkan lebih dari itu kalau bisa. Andai ia berada di posisi keponakannya Safira pasti ia akan sakit hati, dan tak setuju. Bagaimana bisa Mahesa ingin menikah lagi hanya untuk memiliki seorang anak tanpa persetujuan dari Safira? Hah, sekali lagi, Dokter Arya merutuk pada kedua orang tuanya yang berat sebelah, melimpahkan sebagian besar hartanya pada papa Mahesa, dan Mahesa adalah pewaris tunggalnya saat ini. Membuat ia maupun papa Safira kakak kandungnya yang masih tersisa hidup di dunia ini, tidak bisa berkutik akan semua yang Mahesa dan Mama Mahesa lakukan kepada mereka semua selama ini. Tapi, setidaknya. Dokter Arya merasa lega saat ini. Berkat ketegasan, dan keberanian keponakan kesayanganya yang sudah Dokter Arya anggap sebagai anak sendiri membuat Mahesa mengurungkan niatnya. Ya, karena dirinya yang mandul, dan isterinya juga yang sudah rusak rahimnya karena kecelakaan di masa lalu yang sangat tragis. Membuat ia sampai kapanpun tidak akan bisa memiliki anak. Walau di dalam hati kecilnya di dalam sana, Dokter Arya sangat menginginkan anak, terutama ingin memiliki anak perempuan. Dan untung saja, ada keponakannya Safira yang selama ini mengobati luka akan ketidak sempurnaannya, menemani sepinya, dan ia bisa merasakan bagaimana berperan menjadi seorang ayah. Sehingga apapun akan ia lakukan untuk membuat Safira bahagia, melindungi Safira dari segala hal yang dapat membuat Safira sakit hati maupun fisiknya. Tapi, karena kesalahan besarnya 3 minggu yang lalu. Mengingat sifat mama Mahesa, Mbak Widya... bisa saja Safira akan terluka. Pasti Mbak Widya akan menuntut, dan memaksa Mahesa untuk bertanggung jawab pada Ayu apalagi ayu sudah mengandung cucunya. Cucu yang di nanti-nantikannya selama ini. Keponakannya Safira bisa tersngikirkan. Tapi, selama rahasia ini hanya di ketahui oleh ia seorang. Semuanya akan aman terkendali. Ayu sudah menikah, membuat semuanya semakin aman terkendali. Orang-orang jelas, akan menganggap anak itu adalah anak Ayu dengan suaminya. Tapi, keponakannya yang keras kepala, membuat semuanya semakin rumit, dan membuatnya tidak hamil-hamil hingga saat ini. Dan saat ini, Dokter Arya menatap tajam pada keponakannya yang menatap kosong kerahnya dengan kedua tangan yang mengepal erat di atas meja. "Kamu yang membuatnya semakin rumit, Safira. Kamu yang membuat dirimu sulit untuk hamil, dan bisa memiliki anak. "Desis Dokter Arya pelan. Safira masih tak berkutik, masih di posisi tadi dengan tatapan yang sama. "Kamu jelas sudah tahu, rahimmu pernah rusak parah di masa lalu, tetapi kenapa kamu masih meng------," "Sssst, nanti ada yang dengar, Om..."Bisik Safira memotong telak ucapan Omnya. Dokter Arya mengusap wajahnya kasar. "Om nggak akan seceroboh itu. Pintu sudah om kunci..." Ya, sejak Mahesa keluar dari ruangannya karena usiran Safira. Dokter Arya dengan cepat mengunci pintu ruangannya. Karena Dokter Arya tahu arah pembahasan yang akan mereka bahas. "Kalau kamu masih saja meminum minuman keras. Kamu akan jadi wanita mandul, Safira. Om tidak bisa melakukan apa-apa untuk kamu lagi...."Ucap Dokter Arya dengan nada dan wajah seriusnya. Dan safira terlihat mengusap wajahnya kasar. Raut wajahnya terlihat getir, dan sedih. "Mereka tuh hanya ingin memanfaatkanku. Hanya mau anak dariku. Itu yang kadang buat aku kepikiran, dan sed-----," "Pemikiran macam apa itu, ha? Mahesa tidak pernah mengkhianatimu, selalu berusaha membahagiakanmu, mertua atau tantemu selalu menuruti apa yang kamu mau, dan min-----," "Aku tahu, tapi tetap aja dasarnya, asalnya mereka yang utama itu hanya ingin anak dar-----," "Cukup, Safira. walau om sangat sayang sama kamu. jangan buat om menyesal karena sudah membantu kamu dalam memanipulasi keponakan om juga yang lain yaitu Mahesa , walau semengesalkan apapun Mahesa dengan ibunya. Dia tetap keponakan Om, yang sudah om curangi selama ini demi kebahagiaan kamu...." "Kalau kamu masih berpikiran seperti itu. Kesempatan untuk kamu, untuk om akan terbongkar. " "Kamu yang pernah menggugurkan kandunganmu dengan laki-laki lain di masa lalu. Karena itu rahimmu rusak, dan om menampungnya seorang diri, dan kamu... kamu yang melakukan operasi keperawanan agar kamu kembali perawan, hanya kamu, dan om yang menampung semuanya. Hanya om yang mengetahui, dan om tutup mulut dengan rapat agar semuanya aman terkendali...." "Lama-lama bangkai pasti akan tercium juga. Setidaknya, apabila sudah tercium sudah ada anak yag akan membuat ikatan kalian semakin kuat..." "Dan dengar !!!!!" "Jangan membuat pengorbanan om sia-sia apabila kamu terus-terusan mengonsumsi minuma keras di belakang, Mahesa...." "Kamu dan Om akan tamat kalau Mahesa atau mamanya mengetahui hal ini..."Ucap Dokter Arya dengan nada penuh penekanan, dan raut wajah yang sangat serius. Karena rasa sayangnya pada kepokanannya Safira yang sudah sangat berlebihan, dan dalam. Bahkan Dokter Arya mengorbankan wanita lain karena kecerobohannya, bahkan ia telah mengorbankan janin itu juga, janin yang seharusnya ia tanam di rahim Safra tapi malah ia tanam di rahim Ayu. Jelas, janin itu merupakan korban dari kecerobohannya juga. Karena... janin malang itu tak akan pernah tahu siapa ayah kandungnya yang sebenarnya. Tidak akan pernah tahu sampai dunia ini runtuh.... tbc
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN