Sagara meminta izin Sabtu ini mengajak Felora pergi, Halim memberi izin dengan catatan waktu dan pendampingan keluarga. Felora tentu kesal, menyampaikan pikirannya pada sang Bunda, “Ayah masih enggak percaya sama kami?” “Percaya, hanya itu sudah jadi aturan yang harus kalian patuhi.” Ujar Kikan. Felora terus membuntuti ibunya, “Bunda. Aku kan mau berdua-duaan dengan Sagara.” “Pas malam pertunangan, sudah berdua-duaan.” “Beda lagi, Bun. Kencan normal begitu lho. Ini didampingi segala, memang kami anak kecil yang masih perlu pengawasan?” “Negosiasi sendiri ke ayahmu, jangan lewat Bunda.” “Ah Bunda maaaah!” Dia sampai mengentakkan kakinya, membuat gelang kakinya menarik atensi Kikan yang sampai menunduk. “Bunda baru lihat,” “Oh itu, gelang kaki? Sagara yang berikan. Hadiah p