Be wise as a Dad

1914 Kata

“Kalau Ayah sampai belum pulang juga, aku punya ide!” Cetus Felora memecah keheningan di keluarganya. Bunda, lalu Kaflin dan Amira langsung menatapnya. Di ruang itu hanya ada mereka berlima, Kaflin baru berniat meminta Hamish mencari Halim jika sampai sore tidak juga datang. Dua jam yang Halim janjikan, meleset saat sudah siang, bahkan menjelang sore pun belum juga kembali. Membuat hati semua orang di rumah Lais jadi gelisah. “Ide seperti apa?” tanya Kaflin. Namun, Sagara dan Kikan sudah bisa menebak yang ada di pikiran Felora sebagai ide yang dirinya maksud. “Bunda, atau Eyang bisa telepon Ayah dan katakan aku drop sampai jatuh pingsan. Ayah pasti langsung pulang!” ungkapnya. Kaflin tersenyum, begitu juga istrinya, “tidak baik berbohong, Felora. Ayahmu akan semakin marah nanti.”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN