Ternyata waktu sudah begitu malam, Kasih tiba di apartemen Byan sekitar pukul sebelas malam, saat dia masuk ke apartemen lampu dalam keadaan mati, dia menghela napasnya pelan dan menyiapkan dirinya untuk menghadapi Byan, namun dia berharap jika Byan sudah tidur. “Oh jadi begini kelakuan w************n, yang pulang ke rumah suaminya di tengah malam dengan mengendap-ngendap. Kelakuanmu semakin membuktikan dirimu, Lavina Kasih.” Suara itu terdengar berat dan dingin, membuat jantung Kasih langsung berpacu cepat dan tubuhnya langsung panas dingin. Saat Kasih membalikkan badannya, saat itu juga lampu langsung menyala. Namun keterkejutannya bukan karena Byan yang memergokinya, namun pandangan pria itu tidak lagi kosong, pria itu seperti orang normal pada umumnya yang bisa melihat. Apakah … Ap