Vanilla sempat memandang ke dalam tatapan Kala. Tidak dia temukan keramahan yang biasa Kala tunjukkan. Pria itu sedang marah. "Hah, sejak kapan saya menguji kesabaran Bapak? Lagian Bapak kan emang gak sabaran ... ." Vanilla membuang nafas kasar dan terus bergerutu sembari berusaha tidak menatap Kala. Tubuhnya gemetar, tangannya sembari mencengkram jas menutupi area sensitif itu begitu salah tingkah. Kala sudah menumpuhkan kedua lengan di sisi Vanilla. "Sejak pertama kali kamu datang," katanya dengan suara terdengar datar tapi seksi. Meski tidak menoleh ke Kala, tapi Vanilla bisa merasakan. Pria itu terus mematut pandangan intens ke arahnya. Vanilla mengepal tangan. Apa ini lagi-lagi karena baju. Oke ... Vanilla lupa Kala juga orang yang perfect. Pria itu gak mau orangnya terliha