Enardo mulai mendatarkan ekspresi wajahnya. Dia tahu siapa pria yang tiba-tiba menyahut ucapannya. Tapi dia lebih memilih untuk mengabaikannya, dan berpura-pura tuli saja. “Kau kembali lagi, Edrick ?” Tanya Abercio melihatnya. Edrick yang mendatangi mereka, dia menganggukkan pelan kepalanya. “Iya, Grandpa. Aku akan langsung ke bandara beberapa menit lagi.” Jawabnya. Ardocio, dia mengernyitkan keningnya. “Sekarang ?” “Bukankah kau bilang tadi ada rapat penting sampai siang ?” Tanya Ardocio seraya memastikan jika Edrick tidak salah jadwal. Enaly, dia langsung beranjak dari duduknya dan hendak memberikan Cherry kepada Edrick. Dia paham, jika Edrick pasti ingin berpamitan dengan Cherry sebelum berangkat ke Eropa. “Itu Daddy … Daddy mau ge