Duel Maut

1232 Kata

Setibanya di Jogja, Ihsan langsung menuju kediaman kliennya. Hatinya semakin terbakar api cemburu saat kekasihnya tak lagi mengirim pesan atau meneleponnya. Apalagi, pikirannya sejak tadi membayangkan Indira dan Aksa tengah berbincang, saling pandang dan melempar senyuman. Semakin membuatnya tak sabar ingin segera menghajar Pria yang berani mendekati sang kekasih. “Rumahnya yang mana?” “Dion bilang paling ujung, Pak.” Ihsan mengarahkan mobil yang disewanya ke rumah Rajata, cucu sahabat papanya. Sengaja tidak memberitahu kedatangannya pada Indira agar bisa melihat apa yang tengah dilakukan kekasihnya. “Jangan buat keributan di rumah orang, Pak. Saya yakin Bu Indira tidak selingkuh.” Darel khawatir Bosnya melakukan kekerasan fisik pada keluarga kliennya. Kini dia tahu jika Ihsan dan Ind

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN