Pelajaran Yang Setimpal

1727 Kata

“Sayang aku benar-benar mencintaimu.” “Tadi ‘kan aku tanya ‘Kamu sayang apa tidak’ kenapa malah jawabnya gitu?” Sesampainya di rumah indira masih mempermasalahkan jawaban sang kekasih. Semua yang diucapkan Ihsan salah tidak ada yang benar. “Aku cinta kamu, Sayang,” jawab Ihsan lagi. “Kok gitu sih?!” “Maunya gimana? Coba jelaskan sama aku.” suara Ihsan mulai melembut untuk merayu Indira. “Harusnya Mas bilang ‘sayang’ sama aku.” Ihsan menggenggam erat tangan kekasih hatinya. Menciumnya berkali-kali sebagai permintaan maaf. Dia tahu jika suasana hati Indira tak baik-baik saja. Wajar jika mudah tersulut emosi. Kedua mata mereka saling menatap tidak ada yang ingin memulai percakapan. Hingga akhirnya air mata Indira menetes di pipi mulusnya. “Kenapa gak bilang kalau pengen nangis?” “Pe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN