Lirikan Maut

1378 Kata

Sudah empat hari Indira tidak bertemu dengan Ihsan. Ada perasaan hampa yang hinggap di hatinya saat tak melihat wajah tampan dan senyuman manis sang kekasih. Hari minggu biasanya Bos mecumnya sudah menjemputnya dengan berbagai alasan agar dapat memiliki banyak waktu bersamanya. Kini belum tampak batang hidungnya juga tidak ada notifikasi pesan masuk yang membuat Indira senyum-senyum sendiri. “Sayang, mau ikut Bunda?” Wulan masuk ke dalam kamar putrinya. Membuka gorden yang masih tertutup rapat padahal sudah jam sepuluh siang. “Bunda mau kemana? Dira mager banget, Bun.” “Mau ke yayasan. Hari ini ada donatur baru yang akan memberikan beasiswa kuliah ke luar negeri.” “Wah, kaya banget, Bun. Keluarga konglomerat mana?” “Masih sekitaran Jakarta sini.” Indira yang awalnya tidak tertarik d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN