Kenyataan Pahit

1223 Kata

Seminggu sudah kepergian Martha. Kehidupan Arsya sudah kembali seperti semula meski kadang masih murung di saat tak memiliki teman bicara. Rumah yang ditinggali Martha agar tidak terbengkalai kini dibuat panti jompo gratis bagi lansia dhuafa yang dikelola oleh keluarga Arsya. “Aku baru saja bertemu dengan Gemma.” “Dimana?” “Depan kantor. Dia menunggu di parkiran.” Ihsan sengaja mampir ke kantor untuk melihat keadaan sepupunya. “Mau apa dia ke sini? Cari mati?” “Dia memohon untuk dipertemukan dengan Kalila.” Arsya tersenyum sinis. Lalu menutup laptop yang sejak tadi hanya dilihatnya tanpa disentuh. “Mau apa dia ngotot cari Kalila? Bukannya dia sudah tahu jika Martha dalam kondisi hamil saat diceraikan.” “Entahlah aku sendiri juga tidak tahu. Sepertinya dia memiliki rencana baru. Maka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN