“Sepupuku mana, Dir?” “Lagi istirahat di kamar. Badannya nyeri kebanyakan duduk.” Vanya datang membawa makanan pesanan Indira. Tidak hanya itu saja, dia juga memiliki misi kepo titipan sang kakak. “Gak nunggu makan siang dulu?” “Terima kasih,” ucap Dira saat menerima makan siangnya dan kekasihnya. “Tadi sudah makan toast yang aku bawa dari rumah.” “Ceritanya gimana Kak Ihsan bisa mendapatkan banyak luka lebam begitu?” Vanya duduk manis di sofa. Karena hanya sementara pindah di ruangan Bosnya, Dira tidak memindahkan meja kerjanya. “Tiba-tiba aja Pak Gemma dan anak buahnya menghadang mobil Pak Ihsan. Tanpa basa-basi langsung main pukul aja.” “Berapa orang? Tumben Kak Ihsan kalah.” “Tiga orang, Pak Gemma dan kedua bodyguard nya. Sementara sekretarisnya hanya menonton.” “Wah, gak adil