6

1547 Kata
Giselle sudah selesai makan dan saat ini Giselle tampak berpamitan kepada kedua orangtuanya karena saat ini ia mendengar sepertinya ada klakson dan mobil yang berhenti di depan rumahnya. Ia pun keluar dan benar saja bahwa mobil Gara sudah ada disana menunggu dirinya tersebut itu. Ia keluar dan masuk ke dalam mobil Gara, Gara tampak tak melihat ke arah Giselle dan ia hanya menatap ke arah depan saja. Setelah Giselle masuk dan menutup pintu Giselle menatap ke arah Gara pada saat ini dan menyapa. "Gara selamat pagi." ujar Giselle kepada Gara tersebut pada saat ini. Namun saat ini Gara tak membalas ucapan dari Giselle juga ia mengabaikan. Namun sebelum mereka berangkat saat ini Gara mendekati Giselle, ia pikir Gara ingin membisikkan sesuatu ke Giselle tapi ternyata tidak karena saat ini Gara menarik seat belt dan memakainya kepada Giselle. Giselle deg-degan sekali saat ini karena perlakuan manis dari Gara kepada dirinya itu. "Ini terakhir kali gua masangin seat belt buat Lo. Besok-besok jangan manja dan pasang sendiri." ujar Gara sebelum ia membawa mobil pergi. Giselle pun saat ini diam saja karena ia bingung harus berbuat apa juga, ia benar-benar tidak bisa berpikir kenapa dirinya bisa diputuskan begitu saja. Rasanya ingin bertanya sebanyak mungkin kepada Gara tapi ia tahu bahwa semuanya akan berakhir sama saja karena Gara tidak akan menjawab nya. "Gara, apa kamu bahagia sekarang?" tanya Giselle kepada Gara itu. "Kebahagiaan gua udah bukan urusan Lo lagi Giselle. Begitu pun juga dengan kebahagiaan Lo yang bukan lagi urusan gua. Jadi Lo ga perlu lagi mikirin tentang ini itu karena pada dasar nya Lo sama gua udah ga punya hubungan apa-apa." ujar Gara kepada Giselle tersebut pada saat ini juga. "Tapi Gar aku cuman mau denger aja karena kan kita pisah belum lama jadi aku mau tahu dengan ga ada aku di samping kamu apakah kamu bahagia atau ga. Lagi pula berpisah bukan akhir dari segalanya juga kan Gar? Berpisah bisa aja awal dari sesuatu yang mungkin akan bisa menjadikan kita berdua kembali dan semakin dekat kan?" tanya Giselle kepada Gara tersebut saat ini. "Giselle stop to think about it. Kita selamanya ga akan pernah bisa bersatu dan bersama lagi. Jadi jangan pernah mikirin ini itu yang ga akan pernah bisa terjadi di kehidupan nyata Lo." ujar Gara kepada Giselle lagi. Giaelle akhir nya terdiam karena ternyata meruntuhkan es seperti Gara tidak mudah. Ia harus memikirkan banyak kemungkinan yang akan terjadi. Mereka berdua akhirnya telah sampai di SMA 25 dan saat ini mereka berdua pun turun dari mobil menjadi titik fokus perhatian dari banyaknya orang yang ada disana. Mereka semua tampak takjub melihat Gara dan Giselle berangkat bersama. Tentu berita tentang kembalinya mereka berpacaran sudah tersebar seantero sekolah jadi mereka semua tahu. Giselle saat ini mengikuti Gara pergi tapi ia lupa kalo kelas mereka berbeda. Akhirnya Giselle menahan tangan Gara saat mereka sudah ssmpai di lobby. Gara terkejut ketika tangannya di tahan oleh Giselle dan ia langsung melihat ke arah Giselle. Giselle pun langsung melepas dan mengatakan hal itu. "Kelas kita beda Gar. Aku ke kelas dulu, kamu juga ke kelas ya." ujar Giselle kepada Gara dan mereka sudah akan berpisah tapi tak lama kemudian Ketua OSIS tampak mendekati mereka dan mengatakan bahwa kelas mereka saat ini tidak terpisah dan mereka berada di satu kelas yang sama sekarang. Giselle tentu sangat bahagia sekali mendengar kabar itu tapi saat ini Gara seperti nya tak nyaman karena ya memang dia tidak suka jika satu kelas dengan Giselle. Namun mau bagaimana lagi ini sudah dari sana nya. Mereka berdua saat ini masuk ke dalam kelas Giselle. Ya meskipun ini bukan kelas yang sesungguh nya akrena kelas yang sesungguh nya baru akan di umumkan pada saat mereka semua sudah menjalani MOS selama 7 hari. Giselle dan Gara masuk ke kelas Giselle, mereka semua tampak kaget karena Gara juga ada di kelas ini. Namun tak lama Vino yang memang sebelumnya berada di kelas Giselle pun senang dan mendekati Gara itu. "Wah anjir ini Lo pindahan atau gimana nih Gar?" tanya Vino tersebut. "Ga tau gua disuruh tadi." jawab Gara dengan singkat dan padat. "Mantap bener ini mah, lanjut kan Yoo bos. Gas terus Gar sampai jadian lagi ya Gar hehehe. Ampun deh bercanda doang gua." ujar Vino tersebut. Sementara itu Giselle saat ini sedang bersama dengan Hanna dan Salsa, ia benar-benar senang sekali bisa berangkat bersama Gara dan saat ini ia juga mendapat kan bonus yaitu satu kelas bersama dengan Gara. Betapa bahagia nya dirinya. Meskipun tadi ia sempat merasa sedih karena perkataan Gara saat di mobil tapi ia tidak menceritakan itu kepada kedua temannya itu. "Guys hallo kembali lagi sama kita. Wah ada anak baru nih ya disini. Ga usah pada kenalan toh kalian semua pasti udah tau kan ya." ujar Reisa. "Ya iya lah Rei siapa yang ga kenal sama Gara. Udah deh guys mending sekarang kita keliling-keliling lagi ya. Kali ini kita bakalan full di GOR sih guys. Kita bakalan ngeliat pameran disana. Jadi sekarang lagi ada pameran tentang universitas gitu disana, kalian nanti minta stempel ya ke mereka. Pokoknya kalian wajib punya minimal 5 stempel buat di kumpulin ke kita." ujar Angga. "Oke deh guys kalo gitu ayo kita semua berangkat." ujar Reisa itu. Mereka pun saat ini sudah berkumpul dan saat ini mereka berjalan menuju ke GOR. Dari gedung kelas mereka menuju ke GOR lumayan jauh ya sekita lima menitan. Mereka tapi tetap santai dan berjalan karena jika berlarian nanti malah suasana dan juga keadaan tidak akan kondusif lagi. "Cie ga bisa berhenti senyum dari tadi gara-gara berangkat bareng sama Gara. Seneng banget sih Lo Selle." ujar Hanna kepada Giselle tersebut. "Ya iya lah seneng Hann, Lo juga aneh sih bilang nya. Gimana ga seneng kalo Giselle itu masih suka sama Gara, merka putus tiba-tiba nah gimana Giselle ga bisa seneng kalo dia disatuin kayak gini." ujar Salsa saat ini juga. "Pokoknya ya kebahagiaan gua itu ga bisa lagi di definisikan deh. Inti nya gua bener-bener bahagia yang sebahagia-bahagia nya. Kalian pada doain ya biar gua sama Gara bisa balikan drngan cepet hehehe " Ujar Giselle itu. "Kita pasti doain lah buat Lo Giselle. Apa sih yang ga buat Lo. Pokoknya kita bakalan terus doain yang terbaik buat Lo sama Gara." ujar Hanna. Mereka akhirnya sudah sampai di GOR, saat ini mereka sedang melakukan presensi. Giselle tampak masih mengantri pada saat ini. Antrian ini cukup banyak karena yang datang ternyata tidak hanya dari SMA nya saja tapi ada juga yang dari beberapa SMA lain karwna ini terbuka untuk umum. Pantas saja jika mereka hanya diminta untuk memiliki 5 stempel karena pasti di dalam sangat ramai sekali. Giselle sudah memiliki waktu untuk melakukan presensi dan setelah sudah melakukan itu ia pun masuk ke dalam juga. Ia tampak bersama dengan Salsa dan Hanna, mereka sedang mencari-cari kampus mana kiranya yang akan mereka datangi untuk mendapatkan stempel. Saat ini mereka melihat sekitar dan tampak sekali bahwa semua kampus disini sangat penuh. Mereka pun bingung dan berjalan ke yang lain. "Aduh kenapa penuh semua deh? Heran gua ini." ujar Salsa tersebut. "Emang nih, mending ke Deket panggung dulu aja yuk duduk disana. Abis nya ga ada tempat duduk yang lainnya juga disini." ajak Giselle dan mereka pergi kesana. Disini emmang ada panggung yang digunakan saat sore hingga malam. Saat sore hingga malam nanti akan ditampilkan music band disana. Mereka bertiga saat ini sudah duduk di dekat panggung. Giselle tampak melihat dekorasi panggung yang sangat lucu, ia nanti akan berfoto disana. Saat ini mereka sedang mengobrol tentang kampus mana yang akan mereka datangi nanti karena jujur saja banyak kampus disini jadi mereka bingung. Mereka toh hanya butuh 5 stempel lalu setelah itu bisa pergi dari sini. Setelah sudah menetapkan lima kampus yang akan mereka datangi itu akhir nya saat ini mereka pun sudah menyelesaikan perundingan mereka. Ini lah giliran yang sangat ditunggu oleh Giselle. Giselle ingin berfoto di panggung. Ia pun saat ini meminta tolong kepada Hanna untuk mefotokan dirinya itu. "Lo liat tuh cewek Lo lucu banget anjir." ujar Vino saat ia sedang bersama dengan Gara dan ia melihat Giselle ada di dekat panggung itu. Gara saat ini menatap Giselle yang tengah berjalan menuju ke depan panggung. Memang ada-ada saja tingkah dari Giselle itu, tapi saat ini ia merasa ada yang aneh. Ia melihat ke atas dari Giselle dan ia menemukan ada ornamen dekorasi disana yang hampir copot pada saat ini. Langsung saja tanpa banyak kata Gara langsung berlari menuju ke tempat Giselle sebelum semuanya tak bisa ia cegah. Ia berlari dan mendorong Giselle kesamping, Giselle terjatuh ke dalam pelukan Gara. Giselle tampak sangat terkejut sekali. Namun bunyi setelah itu menbuat Giselle juga terkejut, ia pun duduk dan melihat tempat dimana ia berdiri tadi sudah ada papan kayu yang jatuh. Jika Giselle tadi masih ada disana mungkin Giselle saat ini sudah tertimpa papan kayu itu. Namun saat ini ia tidak tertimpa karena di tolong oleh Gara. "Astaga kalian berdua ga papa? Gua sebagai panitia disini mau minta maaf atas kejadian ga mengenakan ini." ujar salah seorang cowok disana. "Kakak ga lihat? Pacar saya hampir aja kena papan kayu itu. Besok lagi kalau mau membuat acara pastikan semuanya aman untuk orang yang datang. Bukannya malah membahayakan seperti ini." ujar Gara marah dan setelah itu Gara menarik Giselle untuk keluar dari GOR SMA 25 tersebut.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN