bc

Hallo Mantan

book_age16+
850
IKUTI
3.7K
BACA
goodgirl
dare to love and hate
student
drama
sweet
city
highschool
childhood crush
first love
school
like
intro-logo
Uraian

Gara dan Giselle merupakan siswa baru SMA 25 yang mana di hari pertama mereka melakukan Masa Orientasi Sekolah, mereka berdua memiliki masalah yang sama yaitu TERLAMBAT.

Kakak kelas mereka pun memberikan hukuman kepada mereka berdua. Hukuman yang tak akan pernah mereka kira sebelumnya yaitu mereka berdua harus berpacaran selama 7 hari. Ya memang aneh hukuman yang di berikan oleh kakak kelas kepada mereka berdua, karena mereka berdua adalah target dari permainan Seven Days For Love. Permainan yang setiap tahunnya akan selalu dimainkan di SMA 25.

Yang paling parah dari ini adalah mereka berdua pernah berpacaran sewaktu masih di SMP. Dan saat ini mereka harus terjebak dalam permainan ini yang akan membuat mereka berdua mendekat lagi. Mereka pun terpaksa harus mengikuti permianan ini. Dan saat permainan ini telah usai, mereka merasa kehilangan satu sama lain. Mereka pun balikan lagi pada akhirnya.

Namun semuanya kembali usai ketika tanpa Giselle ketahui, orangtua Giselle mendatangi Gara dan mengatakan bahwa Giselle akan di jodohkan dengan seseorang. Lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? Apakah mereka akan tetap bertahan atau mereka justru saling menjauh?

Main Character:

Sagara Elnino Admaja

Giselle Arnina Wirawan

chap-preview
Pratinjau gratis
1
Hari ini merupakan hari tersial bagi Gara. Ia tidak menyangka bahwa keterlambatan dirinya pergi ke sekolah membuat dirinya harus berurusan dengan mantannya lagi. Sebenarnya ia juga kaget tadi ketika melihat ada mantannya di depan. Ia pikir Giselle tidak bersekolah disini tapi ternyata lagi-lagi mereka satu sekolahan. Dan sialnya mereka terlambat di hari yang sama. "Kalian berdua tahu apa kesalahan kalian? Dari lima ratus siswa yang mengikuti MOS pada hari pertama ini hanya kalian berdua yang terlambat untuk datang ke sekolah. Kalian akan menerima konsekuensinya." terang Kakak Panitia yang saat ini sedang berada di depan mereka berdua. "Konsekuensi dari keterlambatan kalian adalah, kalian harus berpacaran selama tujuh hari. Dan untuk semuanya yang ada disini selamat datang di permainan Seven Days For Love SMA 25." ujar Kakak Panitia membuat semuanya menjadi heboh saat ini. Karena setahu mereka permainan ini hanya dimainkan di SMA 45 saja. Namun sepertinya permianan ini juga dimainkan di SMA 25 mulai tahun ini. Dan mereka sangat penasaran sekali pada saat ini. Sudah banyak orang yang mengenal Gara atau Giselle saat ini membicarakan mereka berdua. Mereka semua sedang membicarakan karena mereka tahu bahwa Gara dan Giselle merupakan mantan kekasih. Karenanya banyak yang berpikir bahwa permainan ini nantinya akan menyenangkan. Giselle saat ini tidak bisa menyembunyikan kesenangannya. Ia rasanya ingin berterima kasih kepada mobilnya yang tadi mogok sehingga membuat dirinya terlambat dan mendapatkan hukuman ini. Giselle sangat bahagia karena ia akan berpacaran kembali dengan Gara yang masih ia cintai. We can back Gar, aku harap kita bakalan berlanjut lagi ya Gar. Kita kembalikan puing-puing hati kita yang sempat berserakan. Meski pun sampai sekarang aku pun ga tau sebenarnya kamu itu kenapa, sebenarnya aku ada salah apa sama kamu sampe kamu mutusin aku kayak gitu. Batin Giselle yang saat ini sedang menatap ke arah Giselle yang masih menampilkan wajah datarnya dan hanya melihat ke arah depan. Padahal ia ingin di lihat oleh Gara. "Aduhh gua kok malah ngerasa takut ya Giselle dapet hukuman permainan kayak gini. Masalahnya ini bareng sama Gara. Lo liat deh mula Giselle udah sumringah kayak gitu tapi si Gara coba deh liat dia mukanya flat banget gila." ujar Hanna kepada Nara yang merupakan teman dari Giselle. "Ya udah lah ini juga cuman tujuh hari kok. Kita kuatin Giselle aja lah, jangan buat Giselle tersakiti deh pokoknya kalo bisa. Gua juga ga rela kalo Giselle nangis lagi cuman gara-gara si Gara itu." ujar Nara menjawab Hanna. Mereka berdua masih membicarakan Gara dan Giselle pada saat ini juga. Mereka berdua baru berhenti ketika saat ini mereka melihat Gara dan Giselle yang sudah di perbolehkan untuk turun ke bawah setelah tadi mereka di tahan di panggung. Giselle pun saat ini kembali ke barisannya. Mereka semua masih di acak atau di campur jadi mereka belum tahu teman sekelas. Gara saat ini menemui Aksa yang merupakan temannya. Aksa pun saat ini menepuk bahu Gara tanda bahwa Gara harus bersabar lagi. Gara saat ini hanya diam saja karena ia bingung bagaimana harus melakukan hukuman ini. Sial. Kenapa gua bisa ketiban sial gini sih di hari pertama berangkat ke sekolah. Untung aja cuman tujuh hari, kalo lebih dari itu bisa pecah dah kepala gua. Lagian kenapa bisa pas gini sih. Kenapa harus gua sama Giselle coba. Kenapa ga yang lainnya aja sih. Batin Gara dengan sangat kesal kali ini. Mereka semua saat ini sedang mengikuti acara MOS tersebut hingga akhirnya bel istirahat pun akhirnya berbunyi. Mereka semua sudah senang ingin segera pergi ke kantin karena rasa lapar sudah menghantui mereka. "Eitsss, tunggu dulu. Jangan pada asal main keluar aja song guys. Bagi yang kami panggil sekarang maju ke depan ya. Sagara dan Giselle, kalian maju ke depan. Untuk yang lainnya boleh istirahat." ujar Kakak kelas mereka. Giselle pun saat ini pergi ke depan panggung dengan tergesa-gesa. Sementara Gara saat ini berjalan dengan biasa saja. Mereka pikir Giselle datang terburu-buru karena takut di hukum lagi. Namun ternyata mereka salah karena Giselle datang lagi kesana untuk mengatakan sesuatu ke mereka. "Kak, ini apa ga bisa di undur aja kak? Gara punya maag kan dan ga boleh telat makan. Bisa nanti aja ga kak?" tanya Giselle kepada mereka. "Wahh, Lo baru pacaran beberapa jam aja udah tahu ya kalo Gara punya Maag. Udah mulai Deket Lo berdua?" tanya Mira, kakak kelas mereka itu. Kemudian teman Mira, dari belakang ada yang membisikkan sesuatu ke Mira. "Mereka berdua pernah pacaran waktu SMP Mir." ujar teman Mira itu. "Whoa, bakalan seru nih. Oke deh kalo gitu gua ga akan lama kok Giselle, jadi Lo ga perlu khawatir kalo Maag Gara bakalan kambuh." ujar Mira pas sekali dengan kedatangan Gara kesana. Nama Gara yang disebut itu membuat Gara melihat ke arah Giselle yang menatapnya dengan pandangan khawatir. Sementara Gara mencoba untuk memandang datar meskipun saat ini ia kesal kepada Giselle karena Giselle mengatakan hal seperti tadi itu. "Gua cuman mau ngasih ini ke kalian berdua. Ini tata tertib permainan Seven Days For Love di SMA 25. Kalian baca dan pahami. Kalo gitu udah, kalian berdua boleh pergi sekarang." ujar Mira membuat Gara langsung meninggalkan tempat itu dan tak lama kemudian Giselle pun menyusulnya. Giselle saat ini sedang mencoba untuk menyusul Gara, tapi ia harus terengah-engah karena nafas Giselle memang sangat pendek. Akhirnya saat ini Giselle bisa berada di dekat Gara. Ia pun menatap ke arah Gara tersebut. "Gara, aku mau ngomong Gar." ujar Giselle kepada Gara yang membuat Gara berhenti. Gara paling tidak suka jika dirinya di berhentikan seperti ini. Ia pun mulai menatap Giselle yang terlihat masih ngos-ngosan pada saat ini. "Cepetan mau ngomong apa. Gua ga punya banyak waktu." ujar Gara. "Gar, kita kan udah pacaran lagi sekarang..." ujar Giselle belum selesai tapi sudah di potong oleh Gara lagi. Gara memotong sepihak pembicaran itu. "Bukan berarti sekarang gua sama Lo pacaran semuanya bakalan kembali kayak semula ya. Ga akan. Lagi pula Lo harus bedain mana yang beneran dan mana yang pura-pura Giselle. Tujuh hari gua sama Lo ini semua nya cuman pura-pura dan ga akan pernah berlanjut. Paham?" tanya Gara itu membuat Giselle hanya diam saja dan akhirnya Gara pun meninggalkan Giselle. Giselle masih diam saja dan sebenarnya ia ingin banyak bertanya lagi kepada Gara. Namun sepertinya Gara tidak ingin bersama Giselle. Gara saat ini terlihat melewati koridor untuk pergi ke kantin menyusul teman-temannya. Giselle pun berjalan dibelakang Gara, melihat Gara dari belakang. Semua mata memandang takjub ke arah Gara yang menurut kaum perempuan Gara merupakan tipikal lelaki yang mereka Idam-idamkan. Giselle tahu bahwa Gara memang lelaki idaman semua perempuan. Bahkan Gara baginya terlihat sangat sempurna, andai saja saat ini Giselle benar-benar masih bersama dengan Gara di dunia nyata. Pasti Giselle sudah memamerkan Gara dimanapun Gara dan Giselle berada. Namun sayang seribu sayang karena semuanya sudah tidak lagi sama seperti yang dulu. Gara sudah sampai di kantin dan saat ini ia pun terlihat mendekati teman-teman lelakinya. Aksa menatap Gara yang sepertinya sangat frustasi saat ini. Aksa sebenarnya tahu apa yang membuat Gara menjadi frustasi saat ini. Itu karena dirinya takut jika nantinya ia akan luluh pada Giselle lagi. Dan Gara tidak ingin hal itu terjadi dikarenakan Gara tidak ingin hal yang dulu terjadi lagi. Ia tidak ingin jika dirinya terus menerus dibandingkan dengan orang yang bahkan belum pernah ia temui dan belum pernah ia kenal. Rasanya sangat mengesalkan sekali setiap Giselle membandingkan dirinya dengan yang lain. "Gua dah pesenin, nih tinggal Lo makan. Tadi ngapain aja?" tanya Aksa. "Ga tau lah, pusing gua. Sial banget sih gua." ujar Gara dengan kesal sembari ia melemparkan kertas yang tadi diberikan oleh Kakak Kelas mereka. "Apaan nih? What? Peraturan Permainan Seven Days For Love di SMA 25. Gila aja woy, ini banyak banget peraturannya sumpah!" ujar Aksa ke Gara. "Ga tau lah gua, aneh banget sih. Gua tuh masuk sini supaya ga dijadiin tumbal permainan di SMA 45. Lah ternyata ini anak OSIS nya pada ngide buat bikin permainan kayak gitu juga. Ngeselin parah deh." ujar Gara terlihat kesal. "Ya udah lah yang sabar aja. Cuman tujuh hari juga ini. Lagian, Lo ga mau nyoba buat balik sama dia? Yang bener-bener balikan? Kali aja dia udah berubah kan Gar? Gua juga tahu kalo Lo masih cinta sama dia." tukas Aksa. "Ga deh Sa. Gua ga mau untuk kedua kalinya. Cukup dulu aja. Yang sekarang cuman tujuh hari rasanya aja udah kayak tujuh tahun. Udah deh mending makan aja daripada bahas yang aneh-aneh lainnya." ujar Gara. Mereka pun akhirnya makan bersama saat ini. Sementara itu Giselle saat ini alih-alih menyantap makanannya, matanya sedari tadi hanya tertuju kepada Gara saja. Gara yang terlihat sedang makan dan sesekali mengobrol bersama Aksa. Sampai saat ini rasanya Giselle masih penasaran sebenarnya apa yang membuat Gara dulu memutuskan dirinya dan bahkan saat ini Gara juga tidak melihatnya lagi. Gara tampak acuh kepada dirinya pada saat ini. "Sell Lo makan dong, jangan fokus sama Gara terus Sell." ujar Hanna. "Gua sampe sekarang masih mikir deh. Kenapa ya Gara mutusin gua dulu. Kalian berdua tahu ga alasannya apa? Karena gua yakin dibalik kedinginannya dia sama gua sekarang dia itu sebenarnya masih cinta sama gua. Kenapa dia bersikap kayak gini sekarang?" tanya Giselle dengan sedih. "Sell, udah ya. Jangan Lo pikirin lagi Gara. Lagi pula kalo kalian benar-benar jodoh nanti Tuhan bakalan mempertemukan hati kalian lagi. Udah ya, sekarang makan Sell." ujar Nara yang akhirnya membuat Giselle pun saat ini memakan makanannya meskipun ia masih dengan melihat ke arah Gara.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Chiko, Let's Play!

read
22.3K
bc

Keyra

read
88.8K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
61.5K
bc

No Escape, Honey (BAHASA INDONESIA)

read
18.4K
bc

Terpaksa Nikah (18+) (Indonesia)

read
95.4K
bc

The Terror of Evolution

read
6.7K
bc

Luna for the Alpha Rogues

read
12.4K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook