"Ada apa?" tanya Jieya panik. "Ji, ayo cepat!" Loey menarik tangan Jieya, ke sebuah sudut ruangan. Loey menarik karpet yang menyelubungi lantai dan di sana ada semacam lantai bersela, yang bisa dibuka, seperti pintu bunker. Setelah pintu itu dibuka, ada tangga besi untuk masuk ke dalam, Loey meraih tangan Jieya dan membimbing Jieya masuk ke dalam lorong bunker. "Kau ikuti saja jalan lorong ini, nanti kau sampai di luar halaman rumah. Kau harus lari sejauh mungkin, aku akan menyusul nanti." Jieya menggeleng cepat. Ia tidak mau berpisah dengan Loey apapun alasannya. "Tidak, aku tidak akan pergi. Kalau kau di sini, aku juga akan di sini. Kita pergi bersama." Loey mendesah putus asa. Ia masih harus mengumpulkan dokumen penting yang harus diserahkan pada Tuan Tzu, sedangkan alarm kebak