"Ji, masihkah mungkin kau bisa menerima cintaku?" tanya Loey pada Jieya dan tatapan mata lindri Loey membuat rasa tertusuk di hati Jieya. Jieya bertanya-tanya mengapa Loey melakukan ini? Mengapa pria itu menanyakan soal kesempatan baginya untuk dicintai setelah Loey tidur dengan wanita lain? Masihkah bisa Jieya percaya ungkapan cinta dan permintaan untuk Jieya tetap ada di sisi Loey? Masihkah sanggup Jieya mendengar kata-kata tidak ingin kehilangan dari Loey saat pria itu masih menatap wanita lain penuh minat dan bahkan menumpahkan benihnya di rahim wanita lain? Tidak, Jieya tidak bisa menerima Loey dan sifat pemuja wanita yang dimiliki pria itu. Jieya pedih dan terluka sekaligus, ia sudah merelakan Loey melakukan apapun yang pria itu mau lakukan. Jieya merelakan ciuman mesranya menjad