Jieya membuka matanya perlahan lalu mengerjap, mengamati sekelilingnya dan tersadar bahwa ia berada di kamar Loey. Jieya merasakan tubuhnya dihimpit lengan kekar dan kepalanya menempel di d**a bidang. Hembusan nafas teratur menerpa dahi Jieya, ia berada dalam pelukan Loey dan sesuatu yang keras menumbuk perut Jieya. Jieya terhenyak dan berusaha menggeser posisi tubuhnya agar tak menempel pada benda keras milik Loey yang membuatnya sungkan itu. Jieya ingat semalam Kaita menghantar pulang Loey dalam keadaan mabuk dan berakhir dengan Loey yang mencium Jieya. Dini hari tadi, Jieya dan Loey berciuman lagi, dengan sengaja, ini bukan lagi ciuman karena kecelakaan atau tidak sengaja atau karena terbawa suasana, ini adalah kecupan karena masing-masing hati menyatakan perasaan. Tapi meski begitu,