"Atau saya tinggal!" Dia melepaskan tangannya dari pinggangku dengan hati-hati hingga aku bisa berdiri dengan tegak sebagaimana mestinya. Salut! Otakku terlalu banyak berpikir, ketika posisi kami seperti itu cocoknya untuk ..., ah lupakan! Dia pria dewasa yang sangat bisa menguasai situasi. Aku tersipu malu ketika dia melewatiku. Ketika kami berdua sudah berada di teras, tiba-tiba saja dari arah samping, seorang Ibu-ibu berteriak, "Om Ben, kenalin dong calon teman kami nanti." Si cuek ini tersenyum dan menganggukkan kepalanya pelan seraya berkata, "Nanti ya Bu, do'a kan." Aku mencebik padanya dan melemparkan senyum pada Ibu-ibu yang sedang duduk di teras itu. Mereka sedang menganyam ketupat. Kelihatan ramah dari senyum mereka padaku. "Ayo," suaranya terdengar lembut mengajakku.