"Mas Ben!" Aku berteriak dan berlari mengejarnya yang semakin menjauh. Meninggalkan aku sendirian yang berdiri di pertengahan jalan. "Mas!" Dia tidak mendengarku meski urat leherku menerik memanggilnya, dia tidak menoleh sedikit pun. Kakiku melekat, tak bisa bergerak, perlahan tersedot ke dalam jalan yang berubah jadi lumpur yang lembut menghisap. "Mas Ben tolong!" Setengah tubuhku telah tertelan dan aku masih berteriak keras padanya. Tidakkah dia tidak kasihan padaku. Apa dia tidak menginginkan aku lagi. Dia tidak peduli padaku. Dia-- "Ayo pegang tanganku." Seorang pria yang tidak nampak wajahnya menjulurkan tangannya padaku. Aku hanya mau Ben, bukan orang lain. "Mas Ben!" "Ayolah, dia tidak mendengarmu, cepat aku yang akan menolongmu, raih tanganku." "Tidak, aku mau Ben .