Chapter Selamat Tinggal

1068 Kata

"Ulan, kamu sudah sadar Nak?" Apa yang terjadi, tubuhku lemah dan kepalaku sakit, perban mengelilingi kepalaku, Ben. Ibu menangis, "Ulan, jangan begini Nak ... kita pulang saja ya, tinggalkan semuanya jika kamu gak sanggup hadapi ini." Aku tidak ada tenaga untuk menjawab. Pernikahanku seminggu lagi. "Bu, kebaya Ulan belum diambil di tukang jahit. Ulan ambil sekarang ya." Aku mencoba bangun dan berdiri namun Ibu langsung memelukku dan menangis lebih kencang. "Sudah Nak, sudah ... ikhlaskan ...." "Tanggal 5 nanti Ulan nikah Bu.Undangan sudah disebar, teman-teman Ulan mau pergi. Ulan--" Kenapa perih hati ini Ya Tuhan. "Dengar, jalan hidup ini tidak ada yang mulus, tidak ada Ulan. Sekalipun dia seorang Raja atau pejabat, mereka pasti pernah berada dititik terendah. Yakinlah, kebaika

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN