Chapter Lupakan Dia

1152 Kata

Berdiri di depan wastafel, aku termenung memperhatikan wajahku yang berantakan. Eyeliner dan maskara luntur di wajahku. Bibirku pucat tanpa lipstik, rambutku sedikit kusut berantakan. Tidak ada niat untuk mempercantik diri. Asalkan bersih dan rapi meski pucat aku harus segera ke rumah sakit demi meluruskan masalah ini. Pukul 9 pagi aku sudah berada di rumah sakit umum untuk antre pemeriksaan. Sekitar 2 jam menunggu akhirnya aku diperiksa dan hasilnya sangat mengejutkan, aku dinyatakan tidak perawan dengan alasan koyakkan dari benda tumpul yang dipastikan milik Pria. "Maaf Dok, saya belum pernah melakukan hal seperti itu," jelasku. "Tetapi jelas sekali jika hasilnya menujukkan seperti itu mbak. Coba Anda tanya orang tua Anda apakah pernah menderita penyakit sehingga harus merusak sel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN