Aku ke kampus untuk memberikan undangan pada teman-temanku sekaligus mengantarkan surat izin selama 1 minggu untuk menjalani prosesi pernikahan. "Siapa yang nikah, kamu ya?" tanya mereka saat aku membagikannya. Semua temanku histeris ketika melihat fotoku dan foto Ben di halaman depan undangan. "Uwoooo, selamat sayang ... bidadari cantik, semoga lancar sampai harinya." Pelukkan hangat dari mereka dan ciuman pipi satu per satu secara bergantian aku dapati. "Amin, doa'in ya aku gugup-" kataku sembari meringis. "Doa terbaik untukmu selalu kawan. Gak sabaran lagi nunggu wisuda, padahal kita satu tahun lagi loh Ulan. Jadi harusnya nama kamu sudah ada gelar di surat undangan. " "Aku mau wisuda sekalian dengan buah cinta kalau bisa ngejar," kataku asal dan mereka histeris bahagia. "Wahh