Ben mengawalku pulang sampai di kost. Di jalan kami tidak beriringan dan juga tidak saling mengobrol, seperti orang asing dalam berkendara. Aku pikir kami akan berbincang di atas motor yang bersebelahan, nyatanya tidak karena katanya melanggar lalu lintas kendaraan. Sesampainya di kost aku memasukkan motor ke dalam garasi sedangkan dia berhenti di halaman menungguku menghampirinya. "Mas langsung pulang?" "Gak mungkin saya tidur di sini bukan?" Aku menggeleng, memasang tampang serius. "Jangan lakukan karena suruhan seseorang karena saya tidak mau merepotkan orang lain." "Suruhan?" Alisnya berkerut dan raut wajahnya bingung menatapku. "Mas disuruh kak Suci untuk jagain aku?" "Kata siapa?" "Mas Erik." Dia menghela napas, "Dia yang berprasangka, untuk apa saya jelaskan kalau yang s