Mengobrol dan mengajak jalan Ian sebentar selama seharian, malamnya dia akan pulang bersama Ani. Melihat keadaan Ani yang terpuruk, Paman dan istrinya juga menyuruh dia pulang agar lebih tenang. Aku dan Ben mengantar mereka ke terminal Bus. Kami berpelukkan lama sebelum dia masuk ke dalam Bus. "Maaf ya Lan, aku gak becus, harusnya kita bisa sama-sama selesai kuliah." "Hmm, kamu jangan menyerah ya, semangat dan jadikan ini pelajaran untuk kedepannya, aku sayang kamu." "Aku juga sayang kamu Lan, maaf." Ani melepaskan pelukan setelah tangisnya berhenti dan giliran Ian yang menatapku lama sembari memegang kedua bahuku. "Semoga apa yang kamu inginkan tercapai dan tanpa halangan. Harus kuat meskipun sendirian, oke, semangat!" "Semangat agar kamu bisa menemukan cinta sejati, bye--" Sedih d