Vanya berharap Aric tidak serius untuk jadi datang menjemputnya hari ini. Cukup makan malam saja yang buat Vanya terlibat jauh dengan pria itu. Bukan tidak sadar, semalam sampai acara pertemuan selesai, Aric terus memerhatikan dirinya dengan tatapan yang buat tengkuk Vanya meremang. Sampai-sampai Vanya ingin mencolok mata kurang ajarnya. Vanya pun teringat semalam saat Aric dan orang tuanya memutuskan pamit, mendapat dekapan Anna yang hangat, memintanya untuk main ke rumah Lais. Tak bisa ia tepati. Terakhir menginjakkan kakinya di rumah Lais adalah enam tahun lalu tepat acara makan malam untuk merayakan kelulusan mereka dari sekolah SMA. Makan malam yang buat tekad Vanya kian bulat untuk memutuskan kuliah di Italia. Bukan satu negara dengan Aric. Satu langkah menjauh dari pria yang telah