Bab 25. Dia ....

1513 Kata

Selamat membaca! Kembali kedua Minggu lalu di mana Bimo baru saja selesai dimakamkan. Siang itu, Viola dengan wajah murungnya baru saja masuk ke rumah Devan. Sebenarnya Viola ingin menemani sang ibu di rumah, tetapi Dina menolak. Sikap wanita paruh baya itu terkesan dingin padanya. Ada kebencian terlihat jelas saat menatap Viola. Membuat rasa bersalah akan kematian Bimo terus mengusiknya. "Maafin Viola, Yah ... andai Viola nggak nikah sama Pak Devan semua ini nggak akan ...." Viola langsung melempar tubuhnya di atas ranjang. Mendekap erat sebuah bantal, lalu menangis terisak. Hatinya begitu terasa hancur. Membuat gadis itu sangat menyesal karena telah mengambil keputusan yang kini ia anggap sebagai hal terbodoh dalam hidupnya. Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar, pintu yang tidak te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN