Selamat membaca! Di dalam kamar, Viola hanya menghabiskan waktu dengan menonton drama Korea favoritnya. Film yang sempat ia tinggalkan sejak kematian sang ayah. "Wah, bersambung lagi. Mesti nunggu Minggu depan nih." Tiba-tiba ketukan pintu kamarnya terdengar. Viola pun berpikir jika itu adalah Retno yang datang, entah ingin menawarkan makan atau camilan untuknya. "Iya, Bi, sebentar." Viola bangkit dari posisinya duduk. Melangkah menuju pintu kamar. Saat pintu kamarnya ia buka, kedua mata Viola membulat sempurna saat melihat sosok Devan berdiri di sana. Bukan kedatangannya yang membuat Viola terkejut, tetapi apa yang dikenakan Devan sungguh membuat pria itu terlihat sangat tampan hingga Viola sempat tak berkedip menatapnya. "Pak Devan ...." "Ada yang ingin saya sampaikan sama kamu,