Selamat membaca! Sepanjang perjalanan Viola memilih diam dan tak banyak bicara. Gadis itu hanya menatap ke luar jendela. Melihat situasi lalu lintas yang siang itu tampak lengang. Jika biasanya butuh waktu sekitar satu jam lebih untuk tiba di rumah, kini hanya setengah jam saja, mobil yang dikendarai Devan sudah memasuki gerbang perumahan. "Mau sampai kapan kamu nggak anggap saya ada?" Pertanyaan itu sukses membuat Viola menoleh. Menatap ragu wajah Devan yang kini sedang menatapnya intens. "Apa saya penting buat Bapak?" Devan pun terdiam. Beralih menatap ke depan saat mobilnya harus berbelok. Sementara Viola, kini kembali berpaling. Menatap lagi ke luar jendela, memilih bungkam saat Devan tak menjawab pertanyaannya. "Tadi protes nggak gue anggap ada, giliran gue tanya gitu dia malah d