Kedua mata Aluna membola, dengan raut wajah terkejut setelah mendengar ucapan dari Angkasa. “Hah? Maksud Mas Angkasa, apa?” Angkasa masih dalam posisi semula, bahkan kini wajahnya semakin terlihat menggoda Aluna. “Maksud saya, kita lupakan soal batasan dan kita lakukan…” Tidak tahan melihat Angkasa seperti ini, sekuat tenaga Aluna mendorong Angkasa hingga menjauh darinya. “Mas Angkasa!” “Aduh!” Angkasa tidak menyangka kalau tenaga istrinya cukup kuat hingga membuat tubuhnya mundur menjauh. Untung saja handuknya tidak sampai terlepas dari tubuh bagian bawahnya. “Kenapa Aluna? Kenapa kamu dorong saya?” “Idih, malah nanya kenapa.” Ucap Aluna dengan raut wajah sebal. “Kamu kok kayaknya panik banget. Ada yang salah dengan ucapan saya?” Angkasa bertanya dengan wajah santainya. “Mas Angkasa