30. MENGHARGAI SEBAGAI ISTRI

1779 Kata

Angkasa menggeliat pelan ketika suara alarm di ponselnya berbunyi. Ponsel di atas meja nakas berdering tepat pukul lima pagi. Merasakan matanya yang berat, pria itu berusaha meraba meja nakas dengan satu tangannya. Tidak perlu susah payah, alarm ponsel berhasil dimatikan. Ketika Angkasa ingin merubah posisi tidurnya, ia merasa aneh. Entah kenapa ia sulit bergerak. Matanya masih belum terbuka dengan sempurna karena masih merasakan kantuk. Ketika ia mencoba menyingkirkan selimutnya agar bisa bergerak bebas, Angkasa menemukan sesuatu di atas perutnya. Pria itu terdiam, mencoba merasakan benda apa yang kini menindihnya. Angkasa mengangkat sedikit kepalanya, untuk melihat bagian perut miliknya. Matanya dipaksa untuk terbuka lebar, demi menghilangkan rasa penasaran. Ketika selimut disingkap, k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN