Aluna terdiam setelah mendengar ucapan dari Angkasa. Angin yang berembus sempat menggoyangkan tempat duduk mereka dan membuat Aluna merasa sedikit pusing ditambah ucapan mengada-ngada dari Angkasa. Namun, tidak lama Aluna tertawa tapi terdengar sumbang di telinga Angkasa. “Kenapa kamu tertawa?” “Mister mabok lagi? Apa naik bianglala ini bikin Mister jadi ngomong ngaco?” “Saya tidak mabuk dan saya tidak pusing, Aluna. Saya sadar betul dengan apa yang saya ucapakan kepada kamu.” Lagi-lagi Aluna tertawa sumbang, tapi raut wajahnya tidak terlihat bahagia, justru terlihat bingung. “Astaga, bercandanya nggak santai banget sih, Mister.” “Saya serius, Aluna. Saya mengajak kamu untuk menikah.” Jawab Angkasa dengan penuh keyakinan. “Hah?” Kali ini reaksi Aluna sudah tidak setenang tadi bahkan