Bab 33

1783 Kata
37 Hari Sebelum Persidangan Ken menatap Feli yang sedang tersenyum di sampingnya. Hari ini Ken memutuskan untuk mengambil libur dari kantor. Iya, ini hari yang sangat istimewa bagi Ken karena dia sudah menyiapkan satu kejutan untuk Feli. Sebenarnya Ken sudah sangat lama menyiapkan semua ini. Ken yang sering kali sibuk dengan pekerjaannya jadi sering mengabaikan Feli. Iya, sekarang Ken ingin sedikit memperbaiki kesalahan yang dia lakukan dengan cara memberikan satu kejutan untuk Feli. Ken kembali tersenyum ketika dia tetap bisa menatap raut bahagia yang ditampilkan oleh Feli padahal sekarang mata wanita itu sedang ditutup oleh Ken. Ken mengulurkan tangannya untuk mengusap puncak kepala Feli. Wanita itu adalah manusia asing pertama yang bisa bertahta di dalam hati Ken. Selama ini Ken jarang bisa dekat dengan orang lain. Keberadaan Feli di dalam kehidupan Ken adalah satu anugrah tersendiri yang akan selalu Ken syukuri setiap hari. Kalau bukan karena Feli, sampai sekarang Ken pasti akan tetap menyendiri. Ken hanya akan fokus dengan pekerjaannya tanpa pernah peduli dengan dirinya sendiri. Iya, memang begitulah sifat Ken selama ini. “Kenapa lama sekali? Aku benar-benar tidak sabar untuk segera melihat kejutan yang kamu berikan..” Kata Feli dengan pelan. Ken tertawa ketika mendengar suara Feli. Ya, Feli pasti akan sangat bahagia kalau dia melihat hadiah yang diberikan oleh Ken. Sebenarnya Ken ingin menunjukkan kejutan ini tepat pada pesta pernikahan mereka. Tapi ketika kemarin malam Ken mendengarkan kesedihan Feli, hari ini Ken berencana untuk sedikit menghibur Feli. Iya, wanita itu tidak boleh terlalu memikirkan masalah yang sedang terjadi. Feli harus fokus dengan kehidupan mereka yang sebentar lagi akan semakin sempurna. “Kamu harus menunggu untuk bisa mendapatkan sesuatu yang indah. Jadi sekarang, sabar saja dulu..” Ken kembali mengusap kepala Feli sambil tersenyum. Ken banyak menghadapi masalah berat, Ken juga sering berada di titik terendah di dalam hidupnya. Saat Ken sejak terjatuh, Feli tidak pernah meninggalkan Ken. Feli selalu ada, selalu siap untuk menghapus air mata Ken. Bagi Ken, selama ini Feli sudah menjadi tempatnya untuk istirahat di kala masalah dunia ini terus mencekik leher Ken. Feli selalu ada untuk Ken. Dalam keadaan apapun, Feli akan selalu memberikan yang terbaik untuk Ken. Sekarang, untuk membalas semua kebaikan Feli, Ken ingin melakukan sesuatu untuk menghibur hati wanita itu. “Apakah masih lama?” Tanya Feli sambil menolehkan kepalanya. Ken tidak bisa menahan tawanya ketika dia menyaksikan Feli menolehkan kepalanya padahal dia sama sekali tidak bisa melihat Ken. “Tidak, hanya tinggal beberapa menit lagi. Bersabarlah, Feli.. kamu akan segera mendapatkan hadiahmu..” Kata Ken dengan pelan. *** Ken menuntun langkah Feli dengan sabar. Pria itu sama sekali tidak bisa menahan senyumannya ketika kepalanya sibuk membayangkan bagaimana ekspresi Feli ketika dia melihat kejutan yang akan diberikan oleh Ken. Wanita itu pasti akan sangat bahagia. Ken sudah tidak sabar untuk melihat bagaimana respon Feli. “Apakah sekarang sudah sampai?” Tanya Feli. Ken berada tepat di belakang Feli karena sekarang Ken akan bersiap untuk melepaskan ikatan kain yang menutupi pandangan Feli selama beberapa saat yang lalu. Ken mengecup pipi Feli sekilas sebelum dia meletakkan kepalanya tepat di antara leher dan bahu Feli. Semua ini terasa seperti mimpi, pertemuannya dengan Feli terasa seperti sebuah mimpi indah yang diinginkan oleh semua orang. Feli adalah seorang malaikat yang turun dalam bentuk manusia. Selama ini hanya Feli yang bisa membantu Ken melewati berbagai masalah yang sering mengganggu kehidupan Ken. Sampai kapanpun Ken tidak akan pernah melepaskan Feli dan genggaman tangannya. Feli harus selalu ada di samping Ken karena Ken sama sekali tidak sanggup untuk menjalani kehidupan ini seorang diri. Tanpa Feli, Ken tidak akan bisa melakukan apapun. “Apa kamu siap?” Tanya Ken sambil menatap lurus ke arah depan. Feli menganggukkan kepalanya dengan cepat. “Sangat siap!” Kata Feli. Ken kembali mengecup pipi Feli sambil tersenyum. Bayangan tentang apa yang akan mereka lakukan di masa depan, semua itu membuat d**a Ken menghangat. Dia akan selalu bahagia karena Feli ada di sisinya. Ken tidak perlu khawatir akan apapun juga karena Feli akan membuat membuat Ken merasa lebih dari cukup. Selama ada Feli, Ken tidak perlu mengkhawatirkan kebahagiaannya. Feli bisa menjamin semua itu. Hanya dengan duduk sambil menatap mata Feli saja Ken bisa merasa sangat bahagia. Ken masih tidak sanggup membayangkan kebahagiaan apa saja yang akan dia rasakan sebentar lagi. Ken akan menikah dengan Feli, mereka akan menghabiskan banyak waktu bersama, setelah itu mereka akan punya anak. Iya, kehidupan mereka akan sangat menyenangkan. Kebahagiaan mereka akan semakin lengkap. “Kamu benar-benar siap?” Tanya Ken sambil tersenyum geli. “Ken.. Iya, aku sangat siap!” Kata Feli dengan cepat. Ken tertawa pelan lalu mengulurkan tangannya untuk melepaskan kain yang menutupi mata Feli. “Ken.. apa yang kamu lakukan?” Feli terlihat tidak bisa mengatakan apapun ketika dia melihat kejutan yang diberikan oleh Ken. Ken kembali mengarahkan tatapannya untuk melihat bangunan megah yang ada di depan mereka. Sekalipun belum benar-benar selesa, bangunan rumah itu sudah terlihat sangat indah. Ken sendiri yang membuat gambaran rumahnya, Ken yang mengatur semua hal tentang pembangunan ini, Ken selalu datang ke tempat ini setiap dia pulang bekerja karena Ken benar-benar ingin menyiapkan segala hal yang terbaik. Ken ingin memastikan kalau rumah ini dibangun dengan sangat baik. Ken ingin membangun sebuah rumah yang sempurna untuk ditinggali oleh seorang tuan putri seperti Feli. Iya, Feli memang hanya pantas untuk tinggal di dalam rumah yang sempurna. Ken ingin memastikan kalau segala hal yang dia siapkan untuk Feli, semuanya benar-benar sempurna. Ken melakukan segala hal yang dia bisa untuk memberikan kejutan dan hadiah bagi Feli. Rumah ini memang belum benar-benar selesai, masih ada beberapa bagian rumah yang belum di cat. Ada juga beberapa bagian yang pengerjaannya belum sepenuhnya selesai. Rumah ini mungkin akan selesai tepat saat Feli dan Ken resmi menjadi pasangan suami dan istri. Entahlah, ada banyak sekali masalah yang datang beberapa saat ini. Ken juga masih belum mendapatkan restu dari Kakaknya sendiri. Ken tidak akan bisa menikah kalau dia tidak mendapatkan restu dari Rosaline. Iya, karena Ken sudah tidak sabar untuk memberi tahu tentang kejutan besar ini, akhirnya Ken memutuskan untuk memberi tahu pada Feli. Sekarang rumah ini masih belum selesai dikerjakan, Feli masih bisa menambahkan beberapa ornamen yang dia inginkan karena ke depannya, rumah ini akan mereka tinggali bersama. Akan terasa sangat tidak adil kalau Feli tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk memberi usulan tentang rumah mereka berdua. Selama ini Ken sangat tidak suka berpindah-pindah rumah. Ken suka menetap di tempat yang sama karena sebenarnya Ken sangat sulit untuk menyesuaikan diri dengan tempat dan suasana yang baru. Ken memutuskan untuk membangun rumah ini, kalau bisa Ken berharap kalau dia bisa tinggal di dalam rumah ini dalam waktu yang lama. Ah, hidup berdua dengan Feli akan membuat waktunya berjalan dengan sangat cepat. Kebahagiaan Ken tidak akan pernah bisa berhenti sehingga akhirnya dia sama sekali tidak sadar kalau hari mereka berlalu dengan sangat cepat. “Bagaimana menurutmu, Feli?” Tanya Ken sambil memeluk Feli dari belakang. Ken tahu kalau sekarang Feli masih larut di dalam kejutan yang dia berikan. Iya, Feli pasti merasa sangat terkejut. Feli menutup mulutnya sendiri karena dia tidak bisa mengatakan apapun. Apakah kejutan ini membuat Feli benar-benar terkejut? Ken melepaskan pelukannya pada tubuh Feli. Mereka tidak bisa terus berdiri di depan saja bukan? Mereka harus segera masuk ke dalam untuk melakukan tour bersama. Feli harus melihat bagaimana keadaan yang ada di dalam rumah ini. Ken tersenyum ketika melihat Feli yang tampak sangat kagum dengan bangunan yang Ken tunjukkan. Sebenarnya ini bukan tipe rumah yang terlalu besar. Ini adalah sebuah rumah sederhana yang ingin sekali Ken tinggali bersama dengan Feli. Bukan, rumah ini bukanlah mansion yang mewah dan tampak sangat megah. Ini hanya rumah biasa, bangunan tiga lantai yang Ken impikan sejak dulu. Ken membangun rumah ini dengan banyak pertimbangan yang dia pikirkan dengan matang-matang. Ken mencoba untuk menghadirkan semua kebutuhan Feli di dalam rumah ini. Ken membuat sebuah studio musik yang pastinya akan selalu membuat Feli merasa bahagia, wanita itu memang tidak akan pernah bisa dilepaskan dari musik. Ken juga membangun ruangan khusus untuk oleh raga. Ken tahu kalau Feli sangat suka berenang, jadi dia juga membangun kolam renang megah di halaman yang berada tepat di tengah rumah ini. Feli yang suka menghabiskan waktunya untuk menyusuri taman bunga juga akan sangat bahagia ketika dia melihat ada taman bunga dan beberapa permainan khas taman bermain yang Ken bangun di belakang rumah ini. Selain suka berenang, Feli juga sangat suka bermain basket dan tenis lapangan. Iya, Ken juga membangun semua itu. Ken sudah mempersiapkan segala hal yang mungkin akan dibutuhkan oleh Feli. Feli juga pasti akan sangat suka ketika melihat ada perkebunan anggur yang sengaja Ken buat di belakang taman bunga. Memang bukan perkebunan yang luas, tapi setidaknya mereka bisa bersantai sambil memetik anggur di kebun sendiri. Ken akan menambahkan segala hal yang dibutuhkan oleh Feli karena memang untuk itulah rumah ini dibangun oleh Ken. Ken ingin menghadirkan segala hal yang dibutuhkan oleh Feli. Iya, segala hal.. “Ken.. ini semua tidak bisa dipercaya..” Kata Feli sambil menatap Ken dengan mata yang berkaca-kaca. Ken tersenyum senang ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Feli. Wanita itu sudah merasa kagum padahal dia belum melihat semuanya. Feli belum tahu apa saja yang ada di dalam rumah ini.. Kebahagiaan Feli memang bisa dibuat dengan melakukan hal yang sederhana. Iya, Ken sangat menyukai kesederhanaan yang dimiliki oleh Feli. “Kamu akan semakin tidak percaya kalau kamu melihat seluruh bagian dari rumah ini” Kata Ken sambil menggandeng tangan Feli untuk menyusuri semua bagian yang ada di rumah ini. Sebentar lagi, iya.. hanya tinggal sebentar lagi. Ken hanya perlu melakukan beberapa hal lagi agar dia bisa menikah dengan Feli lalu tinggal bersama di dalam rumah ini. Ken harus segera berbicara dengan Rosaline. Ken harus meyakinkan Kakaknya itu jika apa yang selama ini dia khawatirkan tidak akan pernah benar-benar terjadi. Rosaline hanya percaya pada mitos yang kebenarannya masih belum bisa ditentukan. Rosaline sama sekali tidak perlu merasa takut ataupun khawatir karena ketika saatnya sudah tiba nanti, wanita itu juga akan menemukan pasangan hidupnya sendiri. Ken yakin kalau Rosaline akan segera menemukan pasangannya. Rosaline adalah wanita yang sangat baik, itu artinya dia juga akan mendapatkan jodoh yang baik. Selama ini Ken selalu percaya kalau jodoh adalah cerminan diri kita. Dibanding terus mencoba mencari jodoh yang sempurna, bukankah akan lebih baik kalau kita mulai memperbaiki diri sendiri saja? Ah, kalau memang jodoh adalah cerminan diri kita sendiri, Ken sama sekali tidak mengira kalau dirinya sebaik itu sehingga dia bisa mendapatkan jodoh seperti Feli. Sudahlah, Ken tidak perlu terlalu merasa khawatir lagi. Ken hanya harus mendatangi Rosaline dan terus terang dengan apa yang dia rasakan saat ini. Ken harus segera menikahi Feli karena dia tidak sabar untuk menikmati kehidupan indah mereka berdua. Kalau bertemu dengan orang yang tepat, jatuh cinta akan terasa sangat menyenangkan.  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN