Ken adalah seorang pengacara muda yang cukup terkenal di negeri ini. Sekalipun masih terbilang baru dalam dunia hukum, Ken mampu menunjukakn kalau kualitasnya tidak perlu diragukan lagi.
Nama Ken semakin terkenal ketika masyarakan tahu mengenai hubungan asmara antara pengacara muda itu dengan seorang vokalis band terkenal, Felicia Prameswari.
Kehidupan asmara Ken memang tidak sesempuran yang dibayangkan oleh orang lain. Ken tidak bisa menghabiskan banyak waktu karena pekerjaannya yang benar-benar sibuk dan juga jadwal Feli yang sama sibuknya. Selain karena pekerjaan, Ken juga tidak bisa terlalu sering menemuki Feli karena dia harus mengurus Kakak pertamanya, Caleb.
Sejak kecil Caleb mengidap sindrom autisme. Oleh sebab itulah Ken tidak bisa meninggalkan Kakaknya sendirian.
Kehadiran Feli di dalam kehidupan Ken benar-benar terasa seperti sebuah anugrah terindah yang pernah Ken miliki.
Di tengah kesibukan persiapan pernikahan mereka yang akan berlangsung kurang dari dua bulan lagi, Ken mendapatkan satu berita mengejutkan yang membuat dunianya terasa runtuh saat itu juga. Feli, Feli dibunuh oleh seseorang yang masih belum diketahui. Calon istrinya di bunuh..
Ken tahu kalau dirinya sama sekali tidak bisa bertahan kalau Feli tidak ada di sampingnya. Tapi, apa yang terjadi pada Feli adalah sebuah ketidakadilan. Ken tidak bisa membiaran seseorang yang sudah membuh kekasihnya berkeliaran di dunia ini. Tidak, tidak akan bisa.
Oleh sebab itu Ken mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tapi ternyata semua ini tidak semudah yang Ken pikirkan. Satu-satunya saksi yang ada di lokasi kejadian saat Feli di bunuh adalah Caleb. Iya, Caleb, kakaknya yang mengidap sindrom autisme.
Dari keterangan yang dikatakan oleh Caleb, pria itu terus berbicara jika orang yang membunuh Feli adalah orang yang menggunakan baju merah.
Siapa? Siapa pembunuh berbaju merah itu?