Bab 34

1735 Kata
37 Hari Sebelum Persidangan Feli menatap semua hal yang ada di sekitarnya ini dengan pandangan tidak percaya. Ya ampun, bagaimana mungkin semua ini disiapkan oleh Ken sejak berbulan-bulan yang lalu? Feli ingin menangis ketika dia melihat rumah yang akan dia tempati setelah menikah dengan Feli. Rumah ini sangat indah. Rumah ini sudah lebih dari semua rumah impian yang selama ini sering Feli inginkan. Ken benar-benar membangun rumah ini dengan sangat baik. Feli mendapatkan segala hal yang selama ini dia dapatkan. “Ken.. aku sama sekali tidak percaya dengan apa yang kamu lakukan..” Kata Feli sambil membalik tubuhnya untuk mengusap air matanya sendiri. Ken tanpa tertawa pelan lalu mendekat Feli dengan lengannya. Ken memang selalu membuat Feli terkesan dengan apa yang dia lakukan. Di saat pria lain sibuk merangkai kata indah untuk mengesankan hati seorang wanita, Ken malah melakukan yang sebaliknya. Ken tidak pernah mengatakan banyak kalimat. Ken lebih pendiam dari pria pada umumnya. Ken lebih suka menunjukkan secara langsung tentang apa yang dia rasakan. Ken selalu membuktikan kalau kata-kata sama sekali tidak penting, yang terpenting adalah pembuktiannya. “Terima kasih..” Kata Feli dengan suara serak. Feli sama sekali tidak menyangka kalau dia akan mendapatkan hadiah seindah ini. “Kamu harus melihat semuanya dulu baru nanti mengatakan terima kasih, Feli..” Kata Ken sambil membawa Feli untuk masuk ke dalam rumah indah itu. Feli langsung menutup mulutnya sendiri ketika dia melihat ada sebuah kolam renang besar yang ada di tengah ruangan ini. kolam renang itu memisahkan rumah menjadi dua bagian yang sama besarnya. Sebuah kolam indah yang berbatasan langsung dengan taman belakang. Feli bisa melihat dengan jelas kalau taman yang hanya dibatasi dengan pintu kaca yang besar itu menampilkan banyak sekali bunga dari berbagai jenis dan warna. Ada banyak kupu-kupu yang beterbangan dengan sangat indah. Oh Tuhan, kejutan apa lagi yang akan Feli dapatkan? Semua ini benar-benar di luar perkiraan Feli. “Ini sangat indah..” Kan Feli sambil mendekatkan dirinya ke arah kolam renang yang ternyata di atasnya terdapat sebuah kaca tebal yang menutupi. Ken benar-benar merencanakan semuanya dengan sangat indah. Pria itu sudah memikirkan secara matang untuk membuat rumah indah ini. Ken bahkan memberikan kolam renang mereka sebuah penutup kaca agar tidak membahayakan orang karena kolam ini ada di dalam rumah. Iya, sekalipun Feli bisa melihat dengan jelas jika beberapa langkah ke belakang mereka akan langsung bertemu dengan taman bunga, tapi tetap saja.. kolam ini tetap berada di dalam rumah. Benar-benar sebuah konsep yang menakjubkan. “Mana yang kamu pilih? Ke lantai dua atau ke taman bunga lebih dulu?” Tanya Ken sambil tersenyum. Feli memang sangat penasaran dengan apa yang ada di lantai dua karena jika lantai satu saja muat diisi dengan satu kamar utama, dapur kotor dan dapur bersih, ruang makan, ruang tamu dan juga sebuah kolam yang besar, kira-kira di lantai dua ada apa saja? Sayangnya taman bunga terlihat jauh lebih menarik mata Feli. Feli tidak akan bisa menghentikan langkah kakinya yang sekarang semakin mendekat pada taman bunga. Iya, Feli berjalan di atas kolam renangnya sendiri. “Taman bunga lebih dulu..” Kata Feli sambil tersenyum. Benar, ternyata taman ini memang sangat indah seperti yang sejak awa Feli perkirakan. Taman yang sangat luas dengan pemandangan yang luar biasa. Tunggu dulu, apakah ada kebun anggur juga di halaman belakang ini? “Ken, itu adalah—” “Kebun anggur. Iya, aku rasa kamu akan menyukainya.. di belakang saja ada lapangan tenis dan juga lapangan basket, aku rasa kamu juga akan menyukainya..” Feli benar-benar tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya lagi. Ken mempersiapkan segala dengan sangat baik. Rumah ini akan sangat memanjakan Feli. Iya, Feli memang sangat beruntung karena dia memiliki Ken. Semua ini akan tetap berada di dalam mimpi Feli kalau Ken tidak datang dan mewujudkan segalanya. Feli tidak tahu lagi harus mengatakan apa. Ken benar-benar membuat Feli terkesan. Pria itu melakukan segala hal yang selama ini hanya ada di dalam mimpi Feli saja. Sejak awal Feli memang yakin dengan hubungan mereka berdua. Ken tidak hanya menjadi kekasihnya saja, Ken juga seseorang yang akan selalu membagi kebahagiaannya dengan Feli. Ken tidak pernah ragu untuk melakukan sesuatu yang tentu saja akan membuat Feli selalu bahagia, iya.. Ken selalu membahagiakan Feli dengan cara yang tidak pernah bisa Feli duga sebelumnya. Ken selalu membuat Feli terbangun di pagi hari lalu berpikir tenang hal indah apa yang akan dia dapatkan dari Ken. Benar, mereka memang selalu berusaha untuk saling membahagiakan satu sama lain. Mungkin karena itulah mereka bisa tetap berjalan bersama sampai saat ini. Apapun yang terjadi di depan nanti, Feli ingin dia tetap bisa membahagiakan Ken. Selama ini Ken selalu memberikan kebahagiaan pada Feli, Feli juga harus melakukan hal yang sama. “Aku tidak percaya dengan semua ini.. kamu sangat mengagumkan, Ken..” Kata Feli sambil memeluk Ken dengan sangat erat. Tidak akan ada kata yang bisa melukiskan kebahagiaan Feli saat ini. Tidak, Feli sendiri masih tidak tahu harus mengatakan apa pada Ken. Pria itu mengejutkan Feli, dia membuat Feli benar-benar bahagia. Sebagai gantinya, Feli sama sekali tidak memiliki apapun untuk bisa ditawarkan pada Ken selain kebahagiaan yang sama yang pasti akan selalu Feli berikan pada Ken. Jika mereka berdua selalu bersama, tidak akan ada yang bisa menghancurkan mereka. Suatu saat nanti badai rumah tangga pasti akan datang dan mengganggu kehidupan Ken dan Feli, tapi mereka tidak akan pernah goyah. Feli akan melakukan segala macam cara untuk menjaga rumah tangga mereka berdua. Tidak perlu khawatir, apapun yang terjadi mereka akan tetap bersama. Ken dan Feli tidak akan pernah bisa dipisahkan sampai mau yang akan mendatangi mereka. Entah siapa yang akan lebih dulu pergi, tapi Feli berharap kalau memang takdir mengambil salah satu dari mereka lebih dulu, Feli ingin agar yang hidup tetap bisa melanjutkan kehidupan. Akan terasa sulit untuk tetap bertahan di tengah keadaan yang menyakitkan, tapi Feli berharap kalau mereka akan diberikan kekuatan untuk menghadapi semua kemungkinan yang paling buruk. Bukankah selama ini tidak ada yang tahu seberapa panjang umur seseorang? “Kita bisa bersantai di sini. Bukankah semua ini adalah mimpimu?” Tanya Ken sambil duduk di salah satu kursi yang tersedia di taman ini. Feli melihat jika ada beberapa pondok yang dibangun dari kayu yang sudah diukir dengan indah. Mereka akan banyak menghabiskan waktu di tempat ini karena suasana dan pemandangan yang sangat indah. “Kamu selalu tahu apa yang aku inginkan..” Kata Feli sambil tersenyum. Feli akan menghabiskan sisa hidupnya untuk menikmati semua ini. Feli akan selalu bahagia karena dia tinggal di rumah yang luar biasa indah ini. Feli benar-benar beruntung karena dia menemukan Ken yang sangat mencintainya. Sama seperti Ken, Feli juga mencintai Ken dengan sangat luar biasa. Pria itu yang selalu ada di dalam setiap keadaan Feli. Kadang Feli memang terjatuh, kadang Feli melakukan kesalahan, kadang juga Feli mendapatkan masalah yang cukup besar. Di saat Feli sedang ada di titik terendah di dalam hidupnya, Ken tidak pernah meninggalkan Feli. Justru sebaliknya, Ken yang selalu memberikan dukungan untuk Feli. Jika Feli bisa berdiri kokoh sampai hari ini, semua itu berkat Ken yang selalu ada di belakangnya. Ken yang selalu menjaga setiap langkah yang diambil oleh Feli. Bukan hal yang mustahil jika beberapa tahun lalu Feli akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Iya, Feli bisa saja mengikuti apa yang dilakukan oleh ibunya. Saat itu Feli benar-benar sedang tidak tahu harus melakukan apa untuk menenangkan dirinya sendiri. Tapi saat itu Ken ada di sampingnya. Ken ada di sana untuk memberikan pelukan dan perlindungan yang langsung bisa Feli rasakan saat itu juga. Benar, Ken memang selalu hadir di dalam setiap momen penting di hidup Feli. “Apa kamu siap untuk naik ke lantai 2?” Tanya Ken sambil menatap Feli. Feli sebenarnya sangat tidak sabar untuk bisa melihat hal apa saja yang ada di lantai dua. Jika lantai satu saja sudah memiliki banyak sekali hal menakjubkan, kira-kira hal apa yang ada di lantai dua? “Sangat siap..” Kata Feli sambil tersenyum. Di lantai dua, masih ada beberapa bagian yang belum di cat dengan baik. Ada beberapa bangunan yang masih dalam tahap pengerjaan. Iya, Feli memaklumi semua ini karena tadi Ken juga sudah sempat menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Ken mengatakan kalau sebenarnya pria itu ingin memberi tahu tentang keberadaan rumah ini ketika mereka selesai melangsungkan upacara pernikahan. Tapi Ken akhirnya memutuskan untuk mengubah rencana itu. Rumah ini sedang dalam tahap penyelesaian, hanya tinggal beberapa hal saja yang belum benar-benar setelah. Kata Ken, Feli bisa menambahkan apapun yang ingin dia tambahkan. Ah, sebenarnya semua ini sudah lebih dari ekspektasi Feli. Ken memang membangun sebuah istana yang sedikit lebih sederhana. “Ini adalah kamar utamanya. Kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan dengan kamar ini. Lakukan apapun, Feli.. ini akan menjadi kamar kita beberapa bulan lagi..” Feli sama sekali tidak bisa mengalihkan tatapannya dari sebuah kamar besar yang akan menjadi kamarnya. Kamar ini sangat indah. Dengan nuansa putih tulang, Ken membangun kamar ini dengan bentuk dan tampilan yang luar biasa indah. Tepat di belakang ranjang, ada sebuah kaca transparan yang besar sehingga mereka bisa langsung melihat ke arah luar juga tirainya di sibak. Ada balkon dengan ukuran yang cukup besar juga. Wow, kamar ini benar-benar luar biasa. Feli yakin kalau kamar yang lainnya juga akan sama luar biasanya dengan kamar ini, tapi pemandangan yang bisa Feli lihat dari kamar ini benar-benar tidak bisa diremehkan begitu saja. Iya, kamar ini akan menjadi istana milik Feli. Feli akan melakukan apapun yang dia inginkan dengan kamar ini. “Masih dalam tahap penyelesaian. Beberapa hal di kamar ini memang belum benar-benar selesai karena aku menginginkan segala hal yang terbaik..” Kata Ken sambil mengikuti Feli yang sedang berdiri di depan kaca transparan besar yang ada di depan mereka. Rumah ini memang banyak menggunakan kaca transparan sebagai komponen pembangunan. Setelah selesai dengan kamarnya, Feli kembali melangkahkan kakinya untuk masuk ke ruangan yang lainnya. Ada tiga kamar lain yang ada di lantai ini. Selain kamar, di lantai dua juga ada dapur bersih yang tidak terlalu besar, ada perpustakaan besar yang tepat di sampingnya ada ruangan kerja Ken. Perpustakaan yang dibangun oleh Ken benar-benar sangat besar sehingga Feli sampai kebingungan sendiri. Iya Feli tahu kalau sejak dulu Ken memang sangat gemar membaca. Ken adalah anak jenius yang awalnya berada di tingkat yang sama dengan Feli ketika sedang sekolah, tapi beberapa tahu kemudian dia malah berada di tingkat yang sama dengan Kakaknya. Feli tahu kalau Ken memiliki ketertarikan besar terhadap buku. Mungkin karena itulah Ken membangun perpustakaan raksasa yang mungkin sama besarnya dengan perpustakaan yang ada di sekolah mereka dulu.  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN