Bab 22. Pemilik Mall?

1544 Kata

Zahra malu setengah mati. Ternyata gadis yang ingin ia jadikan subyek survey tidak lain adalah adik kandung Naka. Ditambah dia harus berhadapan dengan pria yang ternyata adalah papa Naka. Zahra tersenyum kikuk setiap kali pandangan matanya tanpa sengaja bersinorok dengan netra papa Naka. Berulang kali Zahra menarik pelan, namun panjang napasnya. Zahra sendiri sudah berkenalan dengan pria yang kemudian ia panggil Bapak Alka tersebut. Pria yang terlihat memiliki kharisma seorang pemimpin. Ah, bodohnya Zahra. Kalau dia pikir-pikir, Naka dan pria yang duduk terpisah meja dengannya ini memiliki kesamaan. Aura mereka sama. Bagaimana bisa Zahra salah menilai Naka? “Ini, Kak. Sudah.” Menghembus napas lega, Zahra tersenyum seraya menerima selembar kertas survey yang sudah diisi oleh Tara. Dia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN