Tiga mangkuk sampel makanan itu akhirnya Zahra berikan pada Nonik untuk dicicipi, yang kemudian oleh Nonik diberikan ke anggota tim lainnya untuk sama-sama mencicipi meskipun sedikit. Sementara Zahra, yang mengurus proyek itu justru berakhir duduk berhadapan dengan seorang perempuan paruh baya bernama Kanaya Putri. Dari mana dia tahu nama wanita itu? Tentu saja dari hasil pencarian melalui media online saat begitu penasaran pada Naka dan keluarganya. Bukan hanya duduk terpisah meja dengan mama Naka, Zahra berada di dalam satu ruangan tertutup. Hanya mereka berdua yang menghuni ruangan dengan ukuran sekitar 5x5 m itu. Zahra menggulir bola mata. Berdehem kala bertemu tatap dengan wanita yang langsung tersenyum padanya. “Sudah berapa lama kamu bekerja di tempat putraku?” tanya basa basi N