Jangan Bodoh!

1134 Kata
Hay, jangan lupa tap love ya untuk cerita ini. Biar makin cepat update juga. Sekaligus untuk memudahkan kalian mencarinya di perpustakaan kalian.  “Ayah yang sudah menanggung malu karena ulah kamu, Mona.” Terjadi keributan di kediaman Ramli karena kembalinya Mona. Dia yang kabur di hari pernikahan. Seharusnya tidak seperti itu. Kemudian sekarang malah kembali dengan menyalahkan ayahnya yang menikahkan Cindy dengan Reyhan. Pasalnya dia memang mencintai Reyhan, namun rumor Yang mengatakan bahwa Reyhan menghamili wanita lain di luar sana. Bisikan orang lain yang tidak mampu menguatkan hati Mona untuk bertahan dan melanjutkan pernikahan. Justru dia jijik terhadap Reyhan sendiri yang selalu berbuat seperti itu. Ia pikir dengan memberikan Reyhan jatah setiap kali Reyhan ingin akan mampu menyadarkan kebodohan Reyhan. Namun, nyatanya tidak sama sekali. “Ayah salah. Ayah malah jodohkan dia sama calon suami aku sendiri.” “Kamu sendiri ke mana, Mona?” Kali ini giliran Nuril yang ingin mengamuk karena ulah putrinya yang sudah membuat kekacauan malam-malam begini. Dia pulang hanya untuk mengamuk. Nuril juga tidak percaya kedatangan Mona pada saat yang tidak diharapkan. “Kamu sudah membuang Reyhan, jangan harap bisa kembali sama dia. Dia sudah sama adik kamu.” Ramli tidak kalah emosinya melihat anak pertamanya datang sambil marah-marah menyalahkan dia atas pernikahan Cindy dan Reyhan. “Sekarang mau kamu apa?” “Dia calon suami aku, Ayah.” “Dia suami adik kamu, Mona. Dia suami sah Cindy.” “Nggak bakalan, Ayah. Aku bakalan datang ke sana lagi.” “Kamu pikir Tante Diana mau nerima kamu, Mona? Kamu nggak tahu bagaimana murkanya dia dan suaminya waktu itu?” Nuril juga tidak akan setuju kalau Mona datang kembali untuk merebut Reyhan ke sana. Dia tidak akan pernah setuju kalau seandainya Mona datang lagi dan mengganggu rumah tangga Cindy. “Kamu sudah pergi dari hidup Reyhan. Kamu harusnya jangan egois seperti itu, Mona. Tante Diana juga tahu apa yang terbaik untuk anaknya. Jangan pernah kamu datang ke sana untuk hancurkan rumah tangga adik kamu sendiri.” Monna menghela napas panjang dan emosi. Dia sendiri salah mendengar kabar itu. Dia pikir jika Reyhan punya istri di luar sana dan dipaksa menikah untuk menutupi kebodohan itu. Dia mendengar dari beberapa orang mengenai Reyhan yang sudah menghamili wanita lain dan sekarang justru dia mendapatkan kenyataan bahwa calon suaminya tidak melakukan hal segila itu. “Bu?” dia mulai merengek dan menyesali perbuatannya. “Sudahlah, Mona. Kamu ikhlasin saja Reyhan. Lagian kan itu adik kamu sendiri. Adik kandung kamu sendiri.” “Tapi, kan?” Nuril tidak akan menerima alasan apa pun. Untung saja Cindy yang menyelamatkan nama baik keluarga. Andai tidak ada yang menggantikan, sudah pasti dia dan suaminya harus menanggung malu dihadapan keluarga besar Arkana. Mona menghentikan kakinya di lantai sambil cemberut. “Ayah benci ekspresi itu. Mamu Ayah jajal mulut kamu yang biasanya kasar ke adik kamu itu? Awas kalau kamu sampai hancurin hubungan adik kamu dan suaminya. Kamu berhadapan sama Ayah.” Jelas saja Ramli ingin anaknya bahagia dengan Reyhan. Tapi anak keduanya juga harus bisa bahagia dengan pasangannya. Tidak ingin Cindy menjadi janda karena ulah Mona yang akan datang ke rumah Reyhan dan tiba-tiba menghancurkan rumah tangga Cindy. “Ayah kamu dapat proyek dari keluarga mereka. Jangan usil, Mona! Ibu juga nggak bakalan setuju kalau kamu seperti ini.” Masih kesal dengan orangtuanya yang menolak keras apa yang akan dilakukan oleh Mona. Sebenarnya ini memang sangat baik dan membawa nama baik keluarga. Pasalnya keluarga Arkana bukan orang sembarangan. Mereka adalah orang yang memiliki banyak sekali kekayaan dan juga anaknya yang terbilang sukses di usia mudanya. Tidak mau menyia-nyiakan menantu seperti Reyhan. Andai Mona datang ke sana? Pasti Cindy bebrcerai, atau Reyhan hanya tidak ingin dekat dengan Mona dan malah menceraikan Cindy. Hingga keduanya tidak ada yang hidup bersama Reyhan. Jelas saja hal besar itu ditakutkan oleh keluarga besar Ramli. “Ayah nggak ada opsi lain gitu?” “Mona, Ayah janji, apa pun yang kamu mau Ayah belikan. Tapi usahakan jangan pernah kamu ganggu Cindy sama suaminya. Ayah baru aja pulang dari kediaman keluarga besar Arkana. Jadi mereka ngasih proyek juga. Untungnya milyaran sayang. Kamu paham?” “Aku minta mobil. Ayah.” “Kita akan pindah setelah ini. Ayah beli rumah, Ayah janji. Tapi cuman itu keinginan Ayah. Jangan pernah kamu ganggu Cindy sama suaminya.” Nuril juga mencoba untuk menenangkan sang anak untuk tidak melakukan hal-hal bodoh seperti itu. Apalagi dia akan nekat menghancurkan hubungan. Jika itu terjadi. Semua keluarganya pasti akan kena masalah besar. “Kamu tahu? Cindy disayang banget sama Tante Diana. Kalau kamu nongol, udah pasti kita bakalan kena masalah, Nak.” “Ibu kamu benar, Mona. Ayah nggak mau kalau kita semua malah kena imbasnya karena kecerobohan kamu.” Mona menghela napasnya. Tidak akan pernah ikhlas dengan itu semua. Namun tetap saja dia masih belum bisa menerima tentang calon suaminya yang kini sudah menjadi suami dari adiknya sendiri. “Cindy juga udah mulai kuliah kedokteran. Jangan ganggu. Dia bakalan sukses, Mona.” “Bu ... ,” “Tolong, ya! Ibu nggak mau kamu lakukan hal bodoh yang bisa hancurin kita semua. Bahkan karir kamu bisa hancur karena Tante Diana kalau kamu aneh-aneh.” “Ibu sendiri tahu berapa biaya kuliah kedokteran?” “Cindy lolos pakai beasiswa. Dia masuk di kampus keinginan dia dan akhirnya dia bisa masuk sana bahkan dengan jurusan kedokteran. Kamu harusnya bangga. Keluarga Arkana sangat menghargai Cindy. Andai kamu dulu di sana, kamu pasti mendapatkan kehidupan yang seperti adik kamu juga. Sayangnya kamu malah main kabur segala. Sekarang kamu muncul dan protes ayah kamu nikahkan Cindy sama Reyhan.” Mona tidak terima karena dia sudah pacaran sejak lama dengan Reyhan. “Aku pacaran sama Reyhan udah lama, Bu. Wajar kalau aku protes.” “Sayangnya ibu yang nggak setuju kamu sama Reyhan sekarang. Karena dia udah jadi suam adik kamu sendiri. Jangan korbankan keluarga kamu, Mona. Ini menyangkut harga diri. Kalau saja kamu paham bagaimana rasanya perasaan kami waktu itu. Kamu pasti nggak bakalan lakukan ini, Mona. Jujur kami kaget waktu kamu kabur.” Ramli tidak bisa membiarkan anak tertuanya begitu saja untuk mendekati Reyhan lagi. “Janji nggak bakalan nongol lagi di kehidupan, Reyhan?” “Aku nggak janji, Ayah.” “Mona, Ayah janji bakalan nurutin keinginan kamu kalau kamu sendiri mau menuhin apa ang Ayah minta ini. Kamu nggak tahu kan bagaimana waktu itu adik kamu juga terpaksa menerima ini?” “Ayah nggak sayang aku lagi?” “Ayah sayang kamu sama adik kamu. Tapi sekarang bukan waktunya kamu mau manja lagi. Lihat saja apa yang akan dilakukan keluarga besar Arkana kalau rumah tangga Cindy dan Reyhan hancur. Cindy jadi kebanggaan di dalam keluarga itu, Mona. Dia dipuji karena pintar masak, dia juga dipuji karena masuk kampus keinginan dia dengan beasiswa. Mereka bukannya nggak mampu. Tapi Cindy yang milih jalan itu.” 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN